Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setitik Noda di Demo 11 April: Ade Armando Dikeroyok dan Desakan Tangkap Pelaku

Kompas.com - 12/04/2022, 07:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa di depan gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Senin (11/4/2022) dinodai oleh insiden kericuhan yang berujung pengeroyokan.

Adapun pengeroyokan itu, salah satunya menimpa Ketua Umum ormas Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando. Ia mengalami kekerasan di tengah demonstrasi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Ade tampak berjalan dibopong oleh dua polisi. Wajahnya tampak babak belur, bahkan sudah tak mengenakan celana.

Saat itu, Ade yang juga merupakan dosen di Universitas Indonesia (UI) tampak mengenakan kaus bertuliskan "Pergerakan Indonesia untuk Semua". Diketahui, kaus tersebut identik dengan ormas baru yang dipimpin langsung olehnya.

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok, Departemen Ilmu Komunikasi UI dan FISIP UI Prihatin

Ade kemudian dibawa oleh sejumlah polisi ke salah satu tempat untuk diamankan dari para demonstran.

Sebelumnya, dikutip Tribunnews.com, Ade memang sudah terlihat hadir di area depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Ia meladeni sejumlah pertanyaan awak media sebelum demonstrasi dimulai. Ketika diwawancara, ia menyayangkan rekan-rekan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang tampaknya terlihat terpecah dalam aksi unjuk rasa.

Baca juga: Alasan Ade Armando ke Lokasi Demo hingga Berujung Dikeroyok Massa

"Sayangnya, BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," tutur dia saat ditemui di lokasi, Senin.

"Saya tidak ikut demo, tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata Ade.

Dosen Universitas Indonesia sekaligus Ketua Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) Ade Armando di Jakarta, Rabu (23/3/2022).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Dosen Universitas Indonesia sekaligus Ketua Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) Ade Armando di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Ade menolak tiga periode

Sesaat sebelum mengalami pengeroyokan, Ade sempat menjawab pertanyaan awak media. Ia pun mengaku mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amendemen UUD 1945 untuk mengakomodasi perubahan masa jabatan presiden.

Di sisi lain, ia juga menilai tidak tepat jika isu tuntutan demonstrasi untuk menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau isu yang, kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi. Walaupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI, tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," kata dia.

Polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa saat unjuk rasa menentang langkah perpanjangan mandat presiden di Jakarta pada Senin (11/4/2022).ADEK BERRY Polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa saat unjuk rasa menentang langkah perpanjangan mandat presiden di Jakarta pada Senin (11/4/2022).

Bukan polisi yang memukul

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, Ade dipukuli oleh massa unjuk rasa, bukan petugas kepolisian.

"Ade Armando tadi betul terlihat mengalami pemukulan oleh sekelompok orang yang ada di dalam kegiatan aksi. Jadi pemukulan itu tidak dilakukan oleh petugas, ini perlu saya tegaskan ya," kata Zulpan kepada wartawan, Senin sore.

Ia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi tiba-tiba di mana polisi mendapati Ade terluka parah akibat dipukuli bahkan celana yang ia kenakan pun terlepas.

Baca juga: Profil Ade Armando, Dosen UI yang Babak Belur di Demo di Depan Gedung DPR


Sudah dievakuasi

Zulpan juga mengungkap kondisi terkini Ade usai dipukuli di tengah unjuk rasa. Menurut dia, Ade kini sudah dievakuasi oleh polisi ke sebuah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Sekarang anggota sedang membawa (Ade), saya kurang jelas itu nanti kita lihat lagi rumah sakitnya di mana, tapi yang jelas sudah diselamatkan oleh petugas," kata Zulpan.

Ia mengungkapkan, pegiat media sosial itu mengalami luka yang cukup parah akibat dipukuli, bahkan celana panjang yang dikenakannya juga terlepas.

Baca juga: UI Serahkan Kasus Pengeroyokan Ade Armando ke Polisi

Polisi juga disebut belum mengetahui motif yang melatarbelakangi pemukulan terhadap Ade Armando.

"Kita melihat tiba-tiba ada pemukulan di tengah kerumunan orang. Kita melihat di situ pemukulan yang cukup melukai korban, Ade Armando karena lukanya cukup parah, bahkan tadi terlihat celananya diturunkan sehingga dilakukan pertolongan oleh kepolisian," ujar Zulpan.

UI prihatin

Sementara itu, pemukulan terhadap Ade Armando di tengah demonstrasi juga memantik Departemen Ilmu Komunikasi UI dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI untuk angkat bicara.

Mereka menyampaikan keprihatinannya atas pengeroyokan terhadap Ade. Departemen Ilmu Komunikasi prihatin dan memberikan atensi penuh atas kasus pengeroyokan yang terjadi pada Ade.

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UI, Hendriyani menyatakan, Ade merupakan bagian dari keluarga besar Departemen Ilmu Komunikasi UI. Sehingga, kemaslahatannya menjadi perhatian.

"Kami mengutuk keras segala tindakan kekerasan, kepada siapapun dan oleh siapapun," ujar Hendriyani dalam keterangannya, Senin.

Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto menyatakan bahwa pihaknya turut memperhatikan kemaslahatan Ade.

Menurut dia, kehadiran dan pernyataan-pernyataan Ade merupakan ranah pribadinya.

Baca juga: Ultimatum Kapolda Metro kepada Pengeroyok Ade Armando agar Menyerahkan Diri

Serahkan ke polisi

Sementara itu, UI juga memberikan pernyataan resmi terkait pengeroyokan terhadap Ade. UI menyayangkan dan mengaku prihatin atas tindak kekerasan yang dialami oleh Ade.

UI menyerahkan sepenuhnya kasus pengeroyokan Ade kepada kepolisian yang sedang mengusut kasus tersebut.

Diketahui, saat ini Polda Metro Jaya mengaku telah mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan Ade.

Polda Metro Jaya meminta para pelaku menyerahkan diri, atau mereka akan ditangkap.

"Kami menyerahkan penyelesaian kasus ini sepenuhnya pada mekanisme hukum yang berlaku," kata Kepala Biro Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia kepada Kompas.com, Senin malam.

GP Ansor kutuk keras

Pengeroyokan terhadap Ade juga membuat Gerakan Pemuda (GP) Ansor angkat bicara. Pimpinan GP Ansor mengutuk keras penganiayaan terhadap Ade Armando.

Ansor meminta aparat kepolisian segera menangkap para pengeroyok Ade untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Penganiayaan kepada Ade Armando ini tindakan brutal sekali. Ansor mengutuk keras. Apa pun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan,” kata Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkornas Banser) Hasan Basri Sagala dalam keterangan pers, Senin malam.

“Jangan tunggu lama, polisi harus tangkap pelaku apalagi data rekaman kejadian sudah banyak beredar,” lanjutnya.

Hasan menilai, kerja cepat polisi untuk mengusut kasus tersebut akan membuat terang siapa pelaku penganiayaan serta motifnya mengeroyok Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com