JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) Teuku Faizasyah mengatakan, pemerintah Indonesia terus aktif melakukan komunikasi dengan negara-negara anggota G20 terkait penyelenggaraan KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali, pada November 2022 mendatang.
Komunikasi terus dilakukan seiring dengan dinamika kondisi geopolitik global setelah perang Ukraina-Rusia yang meletus pada Februari lalu.
"Pemerintah Indonesia, tidak hanya Menteri Luar Negeri, tetapi juga Menteri Keuangan, Gubernur BI, dan Presiden terus melakukan konsultasi dengan berbagai pihak terkait," ujar Faizasyah saat melakukan press briefing yang dilakukan secara daring, Kamis (7/4/2022).
Ia pun mengungkapkan, Menlu RI Retno Marsudi dua hari yang lalu juga baru saja menjalin komunikasi dengan Menlu AS Antony Blinken.
Baca juga: Kemenlu Enggan Komentari Pernyataan Menkeu AS yang Ancam Tak Ikut Agenda G20
Meski tak bisa mengungkapkan isi detil dari komunikasi kedua menlu tersebut, Faizasyah mengatakan, komunikasi tersebut merupakan bagian dari proses konsultasi pemerintah kepada seluruh anggota G20.
"Kita ingin mendengarkan pandangan dan saran pemikiran negara-negara G20 pada umumnya, sehingga pada proses presidensi bisa memberikan solusi yang terbaik dari proses konsultasi yang dijalankan," ujar Faizasyah.
Seperti diketahui, Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 menghadapi tantangan seiring meletusnya konflik antara Rusia dan Ukraina.
Banyak negara yang meminta Indonesia untuk tidak mengundang Rusia dalam KTT G20, seperti Kanada, Australia, dan Inggris.
Amerika Serikat, melalui Menteri Keuangan Janet Yellen bahkan mengeluarkan pernyataan keras dengan mengancam tak menghadiri beberapa agenda G20 bila terdapat perwakilan Rusia pada pertemuan tersebut.
Baca juga: AS Kekeh Tolak Rusia di Forum G20, Sampai Ancam Tak Ikut Agenda di Indonesia
Terkait pernyataan Menkeu AS, Faizasyah mengaku mencermati pernyataan Menkeu AS tersebut, namun tak ingin berkomentar lebih jauh.
"Kita memiliki kebijakan untuk tidak mengomentari statement yang disampaikan tersebut. Tidak semua pernyataan perlu direspon," kata dia.
Namun demikian, pihaknya menegaskan, pada pertemuan tingkat menteri keuangan dan bank sentral anggota G20 yang rencananya akan dilakukan di Washington pada 20-21 April mendatang, pihak Kementerian Keuangan telah melakukan berbagai persiapan.
Pertemuan pada 20-21 April di Washington tersebut dilakukan di sela-sela penyelenggaraan IMF-World Bank Spring Meetings.
"Dari sisi persiapan Kemenkeu terus mempersiapkan untuk bisa berhasil dalam penyelenggaraan acara," ujar Faizasyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.