Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Partai Bulan Bintang, Jejak Semangat Nasionalis-Islam Masyumi

Kompas.com - 07/04/2022, 14:27 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Bulan Bintang (PBB) adalah salah satu partai politik yang mengusung ideologi Pancasila serta Islamisme dan Nasionalisme di Indonesia.

PBB sudah mengikuti lima pemilihan umum (Pemilu) sejak pertama kali berdiri pada 1998.

Awal berdiri

Dikutip dari situs resmi, Partai Bulan Bintang lahir sebagai partai politik Indonesia yang berasaskan Islam yang didirikan pada 17 Juli 1998 di Jakarta. PBB dideklarasikan pada Jumat 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Partai Bulan Bintang didirikan dan didukung oleh sejumlah organisasi massa (ormas) Islam tingkat nasional, yaitu Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Koordinasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), dan Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI), Forum Silaturahmi Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat (FSUHTM), Persatuan Islam (Persis), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Umat Islam (PUI), Perti, Al-Irsyad, Komite untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), dan Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Lembaga Hikmah, Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Pemuda Islam (GPI), KB-PII, KB-GPI, Hidayatullah, Asyafiiyah, Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin),Wanita Islam, Ikatan Keluarga Masjid Indonesia (IKMI), Ittihadul Mubalighin, Forum Antar Kampus dan Lembaga Penelitian Pengkajian Islam (LPPI).

Baca juga: Rhoma Irama Tak Datang, Yusril Jadi Ketum Partai Bulan Bintang

Berbagai ormas ini bergabung di dalam Badan Koordinasi Umat Islam (BKUI) yang didirikan pada 12 Mei 1998. BKUI merupakan pelanjut dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) yang didirikan pada 1 Agustus 1989 oleh Pemimpin Partai Masyumi DR. H. Mohammad Natsir, Prof. DR. HM. Rasyidi, KH. Maskur, KH. Rusli Abdul Wahid, KH. Noer Ali, DR. Anwar Harjono, H. Yunan Nasution, KH. Hasan Basri dan lain-lain.

Sebagai partai Islam yang mengambil inspirasi dari Masyumi, PBB melandaskan perjuangan pada ajaran-ajaran Islam yang universal dan bersifat rahmatan lil alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam.

Pada awal berdirinya PBB diketuai oleh Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. Sedangkan DR. H. MS Kaban diangkat sebagai sekretaris jenderal.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (tengah) memegang nomor urut PBB 19 sebagai peserta Pemilu 2019. Penetapan dilakukan dalam rapat pleno di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (6/3/2018).KOMPAS.com/ MOH NADLIR Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (tengah) memegang nomor urut PBB 19 sebagai peserta Pemilu 2019. Penetapan dilakukan dalam rapat pleno di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

MS Kaban adalah salah satu tokoh HMI dan pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan.

Yusril menjabat sebagai Ketua Umum PBB pada peridoe 1998-2005, 2015-2019, dan 2019-2014. Sedangkan MS Kaban menjabat sebagai Ketua Umum PBB periode 2005-2010 dan 2010-2015.

MS Kaban.KOMPAS/PRIYOMBODO MS Kaban.

Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu Km. 18 No.1B, RT.4/RW.4, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740.

Kiprah PBB di Pemilu

Partai Bulan Bintang menjadi peserta Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019.

Sebagai partai politik baru Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang meraih 2.048.708 suara atau 1.94 persen dan meraih 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.

Pada Pemilu 2004, Partai Bulan Bintang meraih 2.970.487 suara atau 2,62 persen. Akan tetapi, jumlah kursi yang mereka dapatkan di DPR turun menjadi 11 kursi dari Pemilu 1999.

Pada pemilihan presiden 2004, Partai Bulan Bintang ikut mengusung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla yang akhirnya menang.

Baca juga: Aldi Taher Bergabung ke Partai Bulan Bintang

Dalam Pemilu 2009, PBB memperoleh 1.864.752 suara setara dengan 1.79 persen. Namun, akibat diberlakukannya sistem ambang batas parlemen (parliamentary threshold) untuk bisa lolos ke parlemen sebesar 2,5 persen, maka PBB tidak mendapatkan kursi di DPR RI.

Kemudian pada Pemilu 2014, PBB memperoleh 1.825.750 suara yang setara dengan 1.46 persen. Saat itu PBB kembali tidak bisa mendapatkan kursi di DPR karena sistem parliamentary threshold 2,5 persen.

Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Bulan Bintang kembali turun menjadi 1.099.848 atau setara 0.79 persen. Karena aturan ambang batas parlemen maka PBB kembali tidak mendapatkan kursi di DPR.

Akan tetapi, pada pemilihan presiden 2019, Partai Bulan Bintang mendukung pasangan Joko Widodo dan Kyai Haji Ma’ruf Amin yang memenangkan pemilihan .

Sedangkan untuk tingkat Dewan Perwakilan Daerah Provinsi (DPRD), pada 2014 PBB memperoleh 16 kursi di 10 provinsi.

Baca juga: Partai Bulan Bintang: Sekarang Kami Viral Lagi, Itu Hal Positif

Kemudian pada 2019, perolehan kursi PBB di DPRD turun menjadi 7 dan hanya di 5 provinsi. Saat itu PBB meloloskan wakilnya di DPRD Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Selain itu, mereka kehilangan perwakilan di DPRD Provinsi Aceh, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Visi & Misi Partai Bulan Bintang

Visi

  1. Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami.
  2. Tegakkan Keadilan & Kepastian Hukum.
  3. Bela Umat, Bela Ulama, Bela Islam, Bela Rakyat, Bela NKRI.

Misi

Membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman, bertaqwa, maju, cerdas, mandiri, berkepribadian tinggi, berkeadilan, berkemakmuran, kehidupan demokratis berdasarkan kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.

Struktur kepengurusan

Struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang periode 2019-2024 adalah sebagai berikut:

Ketua Umum: Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.

Ketua Majelis Syura: KH. Muqoddas Murtadla

Ketua Mahkamah Partai: Dr. Fahri Bachmid, S.H,. M.H.

Wakil Ketua Umum Kompartemen Organisasi dan Pemerintahan: Sukmo Harsono, SE, MM
Wakil Ketua Umum Kompartemen Karderisasi dan PPU: Dr. Dr. dr. Norman Zainal, SpOT., M.Kes
Wakil Ketua Umum Kompartemen Polhukam: Mayjend (Purn) Tatang Zaenudin
Wakil Ketua Umum Kompartemen Ekonomi dan Koperasi: Ir. Fuad Zakaria

Ketua Bidang Organisasi Internal: Husni Jumat, SH., S.Sos
Ketua Bidang Pemerintah Daerah & Desa: H. Ronni Abdi, ST, MM
Ketua Bidang Kebijakan Publik: Andriani, ST
Ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Media Massa: Rona Lubis, SE
Ketua Bidang Kaderisasi dan Informasi Strategis: NS. Aji Martono, SHI, CSA
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu: Randy Bagasyudha, S. Psi, M.I.P
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga: Ir. Doriangat Pakpahan
Ketua Bidang PP & PA: Ratna Juita Yakoeb, S.Ag
Ketua Bidang Kesehatan dan Penanggulangan Bencana: dr. Aksin Asyik
Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Advokasi: Firmansyah, SH., MH
Ketua Bidang HANKAM, dan Luar Negeri: Ir. Dt. Ajuansyah Putra Surbakti
Ketua Bidang Pemuda & Mahasiswa: Azanil Kelana
Ketua Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Kesejahteraan Rakyat: Drs. Ali Amran Tanjung, SH, M. Hum
Ketua Bidang Koperasi dan Pertanian: Gusti Muhammad Faisal

Sekretaris Jenderal: Ir. Afriansyah Noor, M.Si
Wakil Sekretaris Jendral Bidang Organisasi dan Pemerintahan: Meridian Ramadir, ST, MCP
Wakil Sekretaris Jendral Bidang Kaderisasi dan PPU: Solihin Pure, SP
Wakil Sekretaris Jendral Bidang Polhukam: Revani Dina Fitra, SE
Wakil Sekretaris Jendral Bidang Ekonomi dan Koperasi: Farlaini Bermawi, S. Sos

Bendahara Umum: Dinmar
Wakil-Wakil Bendahara: Mahadir Basti, SH
Wakil-Wakil Bendahara: Ir. Silvia Rahmi
Wakil-Wakil Bendahara: Miftahul Jazim
Wakil-Wakil Bendahara: Triana Widya Wijayanti, S. Sos, M.Pd
Wakil-Wakil Bendahara: Pipih Sopiah, SE
Wakil-Wakil Bendahara: Evi Pratiwi Handayani, S.Sos

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Nasional
Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
7 Poin Kesimpulan Kubu Anies-Muhaimin, di Antaranya Pengkhianatan Konstitusi dan Nepotisme

7 Poin Kesimpulan Kubu Anies-Muhaimin, di Antaranya Pengkhianatan Konstitusi dan Nepotisme

Nasional
'One Way' Dihentikan, Km 414 Tol Kalikangkung hingga Km 72 Tol Jakarta Cikampek Normal 2 Arah

"One Way" Dihentikan, Km 414 Tol Kalikangkung hingga Km 72 Tol Jakarta Cikampek Normal 2 Arah

Nasional
Kemenag Terbitkan Edaran Minta Penghulu dan Penyuluh Agama Dukung 4 Program Prioritas Pemerintah

Kemenag Terbitkan Edaran Minta Penghulu dan Penyuluh Agama Dukung 4 Program Prioritas Pemerintah

Nasional
KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Dugaan Korupsi

KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Dugaan Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com