Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2022, 13:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pertemuan tersebut berlangsung di Teuku Umar, Jakarta, tempat kediaman Megawati pada Rabu (6/4/2022) sore.

"(Pertemuan) di Teuku Umar. Iya, selama lebih dari 2,5 jam," kata Hasto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Lantas, apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu?

Baca juga: Jurus Politik Inklusif Gus Yahya, Jaga Jarak dengan PKB hingga Upaya NU Tak Didikte Parpol

Menurut Hasto, pertemuan tersebut mengagendakan pembahasan seputar hal-hal strategis bagi masa depan bangsa dan negara.

"Hal-hal strategis itulah yang dibahas dengan suasana yang sangat akrab dan penuh semangat persaudaraan," ucapnya.

Lebih lanjut, Hasto mengaku bahwa PDI-P memandang NU memiliki peran yang besar dalam sejarah perjuangan bangsa.

PDI-P mengatakan bahwa sejarah mencatat kepeloporan NU sejak berdiri pada 1926 memiliki visi dalam membangun semangat kebangsaan dan menggelorakan tekad perjuangan.

"Serta berperan sangat penting dalam konsolidasi negara guna membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia," kata Hasto.

Baca juga: PKB Diprediksi Rugi karena PBNU Gus Yahya Terbuka ke Semua Parpol

Tak sampai situ, PDI-P juga memuji peran sentral NU sebagai perekat bangsa dan sangat kokoh membumikan Pancasila serta konstitusi dalam seluruh aspek kehidupan.

Hasto mengatakan, pada pertemuan itu Megawati menceritakan pengalamannya bersama dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Diketahui, Gus Dur merupakan sosok kiai yang lekat dengan NU.

"Ibu Megawati banyak menceritakan pengalaman beliau bersama dengan Gus Dur, berziarah ke makam para Wali Songo, dan bagaimana situasi yang sulit ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter, Orde Baru," jelasnya.

Sementara itu, Yahya atau akrab disapa Gus Yahya menyampaikan bagaimana skala prioritas kepemimpinannya untuk membangun NU.

Baca juga: PBNU Hadiri Harlah PPP, Arsul Sani: Gus Yahya Serius dengan Inklusivitas Politik

Yahya, kata Hasto, ingin membangun NU dengan lebih melibatkan secara aktif merangkul berbagai komponen bangsa sesuai karakter dan kultur NU.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Libur Nataru 2023/2024, Menhub Imbau Masyarakat Tak Mudik Naik Motor

Libur Nataru 2023/2024, Menhub Imbau Masyarakat Tak Mudik Naik Motor

Nasional
Jadi Capres Pertama yang ke IKN, Ganjar: Untuk Tunjukkan Komitmen Melanjutkan Pembangunan

Jadi Capres Pertama yang ke IKN, Ganjar: Untuk Tunjukkan Komitmen Melanjutkan Pembangunan

Nasional
Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Nasional
Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Nasional
Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Nasional
Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Nasional
Tanggapi Santai Isu 'Walkout' di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Tanggapi Santai Isu "Walkout" di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Nasional
Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Nasional
Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

Nasional
Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Nasional
Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Nasional
Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Nasional
Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Cerita Alam Ganjar soal 'Privilege' dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Cerita Alam Ganjar soal "Privilege" dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com