Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2022, 11:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

Pertemuan itu digelar di kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta pada Rabu (6/4/2022) sore.

"Pertemuan dengan Ketua Umum PBNU dan Menteri Agama RI membahas hal-hal yang strategis bagi masa depan bangsa dan negara," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Hasto mengatakan, dalam pertemuan itu juga hadir Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, dan Bendahara Umum PBNU Mardani Maming.

Baca juga: PBNU Hadiri Harlah PPP, Arsul Sani: Gus Yahya Serius dengan Inklusivitas Politik

Ia menerangkan, pertemuan itu dilangsungkan selama lebih dari 2,5 jam.

Menurut Hasto, pertemuan yang membahas hal-hal strategis masa depan bangsa itu dibalut dengan suasana akrab dan penuh semangat persaudaraan.

"Ibu Megawati banyak menceritakan pengalaman beliau bersama dengan Gus Dur, berziarah ke makam para Wali Songo, dan bagaimana situasi yang sulit ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter, Orde Baru," jelasnya.

Sementara itu, kata Hasto, Gus Yahya menyampaikan bagaimana skala prioritas kepemimpinannya untuk membangun NU.

Hasto mengatakan, Yahya ingin membangun NU dengan lebih melibatkan secara aktif merangkul berbagai komponen bangsa sesuai karakter dan kultur NU.

"Kultur NU yang memang terlahir sebagai solusi atas berbagai persoalan bangsa, namun sekaligus memberikan arah bangsa ke depan," ungkap Hasto.

Baca juga: Jubir Luhut Jadi Ketua Badan Pengembangan Jaringan Internasional PBNU

Lalu, Gus Yaqut disebut menyampaikan berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam mewujudkan kohesivitas berbangsa yang satu.

Dalam hal ini, Menag Yaqut meminta Pancasila betul-betul dipahami semangatnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun, aman dan bergotong royong.

"Semua menyepakati pentingnya menggandeng seluruh komponen bangsa agar membangun kesadaran terhadap berbagai ancaman yang bersifat ideologis yang bertujuan memecah belah bangsa," tutur Hasto.

Dari situ, imbuh Hasto, Megawati berulang kali mengucap syukur menjadi warga negara Indonesia yang memiliki dasar Pancasila.

Sebab, tanpa Pancasila tidak akan ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Nasional
Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Nasional
Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Nasional
Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Nasional
8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

Nasional
PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

Nasional
Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Nasional
Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Nasional
Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com