JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mattalitti mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang para menterinya berbicara tentang penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Menurut La Nyalla, para menteri harus berhenti membuat gaduh. Ia mengingatkan agar para menteri mengikuti instruksi Presiden tersebut.
"Presiden sudah mengeluarkan sikap dan instruksi terkait masalah penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode. Seluruh menteri harus taat terhadap hal itu," kata La Nyalla dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Jokowi Larang Menteri Bahas Penundaan Pemilu, Pengamat: Itu yang Ditunggu
La Nyalla menilai, dengan pernyataan tersebut, Presiden menolak penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode. Jokowi juga disebut telah memperlihatkan ketaatannya terhadap konstitusi dengan pernyataan pada Rabu kemarin itu.
"Sebagai pembantu Presiden, menteri pun harus taat dengan hal tersebut," sambung dia.
La Nyalla melanjutkan, banyak permasalahan yang lebih penting dihadapi oleh masyarakat. Mestinya, pemerintah memberikan solusi di saat seperti ini, bukan malah menambah beban pikiran masyarakat dengan masalah penundaan pemilu dan jabatan tiga periode.
Karena itu, dia mengingatkan para menteri untuk memperlihatkan empatinya kepada masyarakat.
"Jangan ada lagi yang menyuarakan masalah penundaan pemilu atau jabatan tiga periode. Para menteri lebih baik fokus bekerja memulihkan ekonomi yang sedang tidak baik," ujar La Nyalla.
Presiden Jokowi melarang menterinya menyuarakan wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa lalu.
Jokowi meminta jajarannya tidak berpolemik terkait isu itu dan fokus bekerja.
"Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Jokowi menegaskan, dirinya tidak ingin lagi mendengar ada yang menyuarakan wacana presiden tiga periode maupun penundaan pemilu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.