JAKARTA, KOMPAS.com - Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju kembali menguat pasca-dua kali kemarahan Presiden Joko Widodo terhadap para menteri.
Terkait ini, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini belum dapat memastikan. Ia mengatakan, hanya Jokowi yang mengetahui ihwal reshuffle.
"Soal reshuffle hanya presiden yang tahu waktu tepatnya, jadi atau tidak," kata Faldo kepada wartawan, Rabu (6/4/2022).
Faldo mengatakan, para menteri di kabinet sudah bekerja dengan baik. Namun demikian, masih ada yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya.
Teguran Jokowi terhadap para menteri kemarin, kata Faldo, menunjukkan bahwa Jokowi ingin jajarannya menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan baik.
Hal ini, klaim dia, mencerminkan sifat presiden yang gemar bekerja.
"Itu dorongan buat pembantu-pembantu presiden," ucap Faldo.
Faldo mengatakan, pemerintah rutin melakukan evaluasi. Hal-hal yang sudah baik terus ditingkatkan, pekerjaan yang lemah diperkuat, dan yang lambat dipercepat.
Dia menegaskan tak tahu-menahu soal rencana reshuffle menteri pasca-kemarahan Jokowi. Faldo menyebut, hal itu menjadi hak prerogatif presiden.
"Kalau dikaitkan dengan reshuffle, jangankan presiden negur menteri, soal hari saja orang udah kait-kaitkan dengan reshuffle," kata Faldo.
"Tiap mau Rabu Pon, teman-teman media langsung tanya reshuffle. Saya pun kadang tidak paham kapan Rabu Pon, saya tidak punya kalender Jawa," tuturnya.
Baca juga: Geram Ada Kementerian Masih Pakai Produk Impor, Jokowi: Reshuffle! Kayak Begini Enggak Bisa Jalan
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyentil para menterinya soal kenaikan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.
Dia menyebut, tak ada penjelasan apa pun dari para menteri ke rakyat soal naiknya harga dua komoditas energi tersebut.
Hal ini Jokowi sampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
"Harga minyak goreng sudah empat bulan tidak ada penjelasan apa-apa kenapa ini terjadi," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).