Menurut Jokowi, publik harus tahu bahwa pemerintah terpaksa menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan ini disebabkan karena ekonomi global yang sedang bergejolak, utamanya lonjakan inflasi besar-besaran yang terjadi di hampir di semua negara.
"Enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, nggak mungkin. Oleh sebab itu kemarin naik Pertamax," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Tegur Menterinya karena Tak Jelaskan Kenaikan Pertamax, Sebut Tak Ada Empati
Jokowi mengatakan, kenaikan inflasi menyebabkan dunia mengalami krisis dan situasi yang sulit.
Amerika misalnya, saat ini inflasinya sudah mencapai angka 7,9 persen. Padahal, biasanya di bawah angka 1.
Inflasi di Uni Eropa yang biasanya di kisaran angka 1 juga naik, masuk ke angka 7,5 persen. Turki bahkan telah mencapai angka inflasi 54 persen.
"Ini angka-angka seperti ini akan membawa kita yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan," ujarnya.
Baca juga: Singgung Sense of Crisis Menteri, Jokowi: Hati-hati Dianggap Rakyat Tak Kerja
Dengan adanya situasi ini, Jokowi meminta seluruh menterinya waspada, terutama yang berkaitan dengan harga gas dan pangan.
Ia mengingatkan jajarannya terus berkonsolidasi agar tidak keliru dalam mengambil kebijakan.
"Sekali lagi, merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang tepat di lapangan dan memberikan sekali lagi pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, harga minyak goreng melambung tinggi sejak akhir tahun lalu. Pemerintah sempat mengeluarkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk mengatasi persoalan tersebut.
HET yang diterapkan mulai 1 Februari 2022 itu memang sempat membuat harga minyak goreng di pasaran turun. Namun, keberadaannya menjadi langka.
Akhirnya, pada pertengahan Maret, pemerintah mencabut aturan soal HET. Itu berarti harga minyak goreng kemasan diserahkan ke mekanisme pasar.
Sejak saat itu minyak goreng memang muncul kembali di pasaran. Tetapi, muncul masalah baru yakni harganya melonjak tinggi.
Harga minyak goreng di pasaran berada di kisaran Rp 25.000 per liter.
Baca juga: Jokowi: Mustahil Harga BBM Tidak Naik, Situasi Tak Memungkinkan