Yudi setuju data estimasi potensi SDI sangat penting untuk tata kelola perikanan berkelanjutan. Apalagi Kementerian KP akan menerapkan kebijakan penangkapan terukur.
Untuk mendukung penerapan kebijakan penangkapan terukur ini, menurutnya, perlu data terbaru jumlah kapal nelayan lokal di seluruh Indonesia sesuai gross ton-nya.
Sebab, Yudi berharap, pihak yang menjadi prioritas mendapat kuota penangkapan adalah nelayan lokal.
“Kalau bicara tentang perikanan terukur ini adalah yang terbaik. Dengan konsep penangkapan terukur, maka hasil tangkapan akan lebih bisa dipertanggungjawabkan,” sebutnya.
Dia juga menyebutkan, produksi ikan bisa lebih menjaga kelestarian sumber daya laut. Namun, dia juga menekankan agar pengguna aktivitas perikanan terukur tersebut adalah nelayan lokal.
“Setelah kita punya data SDI, yang penting lagi adalah data berapa, sih, jumlah vessel kita yang lokal, dari mulai di bawah 30 GT sampai di atas 30 GT,” terangnya.
Baca juga: Wahyu Trenggono: KKP Masih Butuh 450 Syahbandar Pelabuhan Perikanan
Dengan begitu, katanya, pihaknya bisa mengetahui jika perikanan terukur diterapkan, kontrak yang diberikan kepada nelayan lokal untuk pemanfaat SDI sudah terpenuhi.
“Apakah akan habis dimanfaatkan atau tidak? Kalau misalnya ada sisa baru kemudian diberikan untuk di luar nelayan lokal,” tambahnya.
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan, data yang saat ini digunakan menjadi salah satu komoditas yang lebih berharga daripada minyak.
“Kami berterima kasih atas kerja keras Komnas Kajiskan dengan data yang dihasilkan memenuhi integrity, transparansi, dan akuntabel,” ucapnya.
Doni menegaskan, Kementerian KP akan selalu mengambil kebijakan berbasis data agar regulasi yang dihasilkan bisa memberikan dampak positif bagi keberlanjutan SDI dan pelaku usaha.
Adapun Direktur Eksekutif Asosiasi Demersal Indonesia Muhammad Mukhlis Kamal juga menyambut baik terbitnya data terbaru dari potensi sumber daya ikan di Indonesia.
Dia berharap, data yang disajikan ke depannya bisa lebih detail berdasarkan spesies ikan dan bukan lagi berdasarkan kelompok.
Baca juga: Soal Pemutakhiran HPI, Menteri Trenggono: Demi Kesejahteraan Nelayan
“Tantangannya ada keterbatasan data. Tapi ini adalah data terbaik yang kita punya. Ini yang menjadi data resmi dan mari bersama-sama menjaga stok ikan tetap lestari dan manfaat ekonomi serta kesejahteraan yang seoptimal mungkin,” terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.