Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Analisis PPATK Tahun 2021 Disebut Berkontribusi pada Pemasukan Keuangan Negara Puluhan Miliar Rupiah

Kompas.com - 05/04/2022, 12:23 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, membeberkan sejumlah kontribusi PPATK dalam optimalisasi pemulihan aset dan penyelamatan keuangan negara pada rapat kerja dengan Komisi III DPR, Selasa (5/4/2022).

Ivan menyebutkan, sepanjang tahun 2021, hasil analisis PPATK telah memberi dampak bagi pemasukan keuangan negara mencapai puluhan miliar rupiah karena hasil analisis tersebut digunakan dalam penanganan kasus korupsi.

"Hasil analisis PPATK di tahun 2021 telah turut berkontribusi dalam penanganan kasus korupsi yang berdampak bagi pemasukan keuangan engara dalam bentuk denda sebesar Rp 1 miliar dan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 20.967.790.173 dan 77.000 dollar AS," kata Ivan, Selasa.

Baca juga: PPATK Kumpulkan Pengganti Uang Negara sampai Rp 17,38 Triliun

Sepanjang 2018-2020, kata Ivan, PPATK turut membantu penerimaan negara melalui pemanfaatan Laporan Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari denda sebesar Rp 10,85 miliar, uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 17,38 miliar, dan sejumlah aset yang sudah disita.

Ia mengemukakan, saat ini terdapat beberapa tindak lanjut dari hasil analisis dan hasil pemeriksaan PPATK yang telah dalam proses persidangan.

"Koordinasi PPATK dengan penegak hukum lain terus dilakukan guna mengoptimalkan hasil pemeriksaan PPATK agar dapat ditindaklanjuti untuk kepentingan proses penegakan hukum," ujar Ivan.

Ivan mengatakan, PPATK juga mendukung penanganan perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan tindak pidana asal dengan memberikan perhatian kepada aparat penegak hukum

"Pelaksanaan asistensi ini dilakukan melalui diskusi dan koordinasi dengan penyidik tentang penanganan perkara yang dilakukan," kata dia.

Substansi dari asistensi antara lain terkait dengan teknik penyidikan TPPU, pelacakan aset, pendapat hukum atas kasus yang sedang ditangani, serta menjelaskan LHA (laporan hasil akhir) atau LHP (laporan hasil pemeriksaan) PPATK yang sudah diserhakan kepada penyidik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com