JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menegaskan bahwa IDI akan tetap ada meskipun banyak pihak yang mendesak pembubaran sebagai sebuah organisasi.
Adapun desakan pembubaran IDI disuarakan warganet menyusul persoalan pemberhentian eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dari keanggotaan.
"Jadi saya kira hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan organisasi di dalam kaitannya dengan di negara juga disebutkan dalam undang-undang praktik kedokteran. Ada hasil keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) juga," kata Adib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2022).
"Saya kira, kita tetap, IDI tetap akan selalu ada untuk masyarakat Indonesia," sambungnya.
Baca juga: Ketum IDI Sebut Persoalan Terawan Bakal Diselesaikan Secepatnya Secara Internal
Kendati demikian, dia menegaskan, IDI menerima kritikan dari masyarakat.
IDI bakal juga melakukan perbaikan dalam internal organisasi, berkaca pada polemik soal dokter Terawan.
"Tapi sekali lagi, tentunya ada transformasi organisasi secara internal yang juga akan kami perbaiki," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, muncul desakan agar IDI dibubarkan buntut dari kisruh dengan Terawan.
Sejumlah anggota Komisi IX DPR pun menyinggung hal tersebut saat rapat bersama PB IDI, Senin sore.
Baca juga: Ketum IDI Sebut Persoalan Terawan Bakal Diselesaikan Secepatnya Secara Internal
Menurut beberapa anggota, Terawan justru banyak memberikan manfaat bagi pelayanan kesehatan masyarakat.
"Apa yang dilakukan? Carikan jalan keluar tidak? Dibiarkan begitu saja? Kemudian memecat kalau tidak setuju? Bubarin saja IDI-nya. Ngapain. Orang cuma organisasi profesi, kok," kata anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago dalam rapat.
Irma meminta IDI tidak semena-mena memberhentikan anggotanya, apalagi yang terbukti membantu masyarakat.
Dia melihat Terawan justru memenuhi spesifikasi melayani masyarakat, seperti tujuan organisasi IDI.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo juga berbicara soal pembubaran IDI.
Rahmad mengatakan, suara-suara agar IDI dibubarkan justru bukan darinya. Melainkan dari warganet di media sosial menanggapi kasus pemecatan Terawan.
"Saya menyampaikan dimulai dari dua kata dulu, Bubarkan IDI. Itu bukan dari saya, bukan dari Rahmad Handoyo bukan," kata Rahmad.
"Tapi sekali lagi nanti introspeksi dari ketum (IDI) dan teman-teman yang lain ya, itu suara rakyat. Suara trending topic, kaget Masya Allah saya tuh. Itu suara netizen, begitu menggelora bubarkan IDI. Saya kaget ada apa sampai sebegininya gitu," sambung politisi PDI-P itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.