Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Kasus Covid-19 Rendah Bukan Berarti Pandemi Sudah Hilang

Kompas.com - 04/04/2022, 06:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengatakan, melandainya kasus Covid-19 di Indonesia bukan berarti situasi pandemi telah hilang. Dia mengingatkan, penularan kasus Covid-19 masih terjadi di masyarakat.

"Sering saya sampaikan, penanganan pandemi Covid-19 ini kita harus tetap waspasa meskipun agak baik. Low case doesn't mean no case," ujar Tito dalam siaran pers Kemendagri yang diperoleh Kompas.com, Senin (4/4/2022).

"Melandainya kasus Covid-19, bukan berarti menunjukkan pandemi di Indonesia telah hilang. Namun, kondisi itu tetap menunjukkan bahwa kasus pandemi tetap ada, begitu pula dengan ancaman penyebarannya," ujar Tito.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan Penuaan Dini, Kok Bisa?

Karena itu, Tito meminta kepada para camat terus mengkampanyekan disiplin protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).

Apa lagi saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan yang erat dengan kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti shalat berjemaah maupun agenda buka puasa bersama.

"Meski dibolehkan, kedua kegiatan tersebut harus dilakukan dengan memenuhi ketentuan protokol kesehatan. Misalnya, disiplin menggunakan masker dan memperhatikan jumlah masyarakat yang terlibat," kata Tito.

"Selain itu, para pejabat negara termasuk camat, tidak boleh menggelar buka puasa bersama. Larangan itu juga berlaku untuk kegiatan open house pada Lebaran mendatang," lanjutnya.

Tito juga meminta para camat dapat membantu mempercepat vaksinasi di daerahnya masing-masing, terutama bagi masyarakat yang berusia lanjut (lansia).

Langkah percepatan itu bisa dilakukan dengan mendatangi warga dari rumah ke rumah untuk mencari para lansia yang belum mengikuti vaksinasi, termasuk masyarakat yang memiliki kormobit atau penyakit penyerta.

"Yang masih bisa untuk divaksinasi menurut dokter, (segera) divaksinasikan," ujar dia.

Tito menekankan, para camat juga perlu mendukung pemberian vaksinasi booster atau dosis penguat. Dengan upaya ini, masyarakat yang level antibodinya telah menurun bisa naik kembali.

Apalagi setiap orang memiliki antibodi yang berbeda-beda.

Hal ini dibuktikan dengan hasil survei serologi yang dilakukan Kemendagri dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan melibatkan Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).

"Hasil survei itu salah satunya menunjukkan tingkat kekebalan tubuh masyarakat antardaerah berbeda. Sehingga agar daerah yang antibodi masyarakatnya rendah dapat segera mempercepat vaksinasi," tambah Tito.

Sementara itu, pemerintah melaporkan masih ada penambahan 1.933 kasus baru Covid-19 pada hari Minggu kemarin. Penambahan kasus baru itu terjadi di 31 provinsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com