Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2022, 11:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Andre Rosiade menilai, kebijakan pemerintah menaikkan harga pertamax ke kisaran Rp 12.500-Rp 13.000 per liter sudah mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Sebab, harga pertamax tidak dinaikkan hingga ke angka keekonomian Rp 16.000.

"Pertamina menaikkan (harga) berdasarkan aspirasi masyarakat yang merasa keberatan kalau pertamax itu harganya Rp 16.000 sesuai dengan nilai keekonomian, sehingga (harga) pertamax diambillah di angka Rp 12.500," kata Andre saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/4/2022).

Andre mengatakan, kenaikan harga pertamax itu dianggap rasional dan objektif karena dapat menekan kerugian yang dialami Pertamina.

Baca juga: Resmi Naik, Ini Rincian Harga Pertamax di Seluruh Indonesia

Politikus Partai Gerindra itu merasa wajar jika ada sebagian masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga pertamax, apalagi kebijakan ini diambil di tengah pandmei.

Namun, menurut Andre, pemerintah juga telah memberikan solusi dengan tetap mensubsidi pertalite agar masyarakat dapat mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang harganya masih terjangkau.

"Masyarakat yang mungkin merasa berat untuk membeli pertamax karena naik, bisa mengonsumsi pertalite yang sudah dijadikan BBM bersubsidi oleh pemerintah," ujar Andre.

PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM jenis pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp 9.000-Rp 9.400 per liter. Kenaikan itu mulai berlaku 1 April 2022.

Sebelumnya, Pertamina mengumumkan kenaikan harga pertamax di 16 provinsi. Namun, tidak berselang lama, Pertamina merilis kenaikan harga pertamax di 34 provinsi.

BBM subsidi seperti pertalite tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter. Adapun porsi konsumsi BBM subsidi mencapai 83 persen, sedangkan porsi konsumsi Pertamax sebesar 14 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com