JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah tingginya harga minyak goreng di Indonesia, pemerintah akhirnya mengeluarkan program baru, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng.
Sebagaimana diketahui, terhitung sejak akhir tahun lalu harga minyak goreng melambung tinggi.
Pemerintah sempat mengeluarkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk mengatasi persoalan tersebut.
HET yang diterapkan mulai 1 Februari 2022 itu memang sempat membuat harga minyak goreng di pasaran turun. Namun, keberadaannya menjadi langka.
Baca juga: BLT Minyak Goreng Disalurkan April, Jokowi: untuk Ringankan Beban Masyarakat
Akhirnya, pada pertengahan Maret, pemerintah mencabut aturan soal HET. Itu berarti harga minyak goreng kemasan diserahkan ke mekanisme pasar.
Sejak saat itu minyak goreng memang muncul kembali di pasaran. Tetapi, lahir masalah baru yakni harganya melonjak tinggi.
Harga minyak goreng di pasaran berada di kisaran Rp 25.000 per liter.
Mengatasi persoalan ini, Presiden Joko Widodo mengumumkan program bantuan baru, BLT minyak goreng. Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan masyarakat.
"Kita tahu harga minyak goreng naik cukup tinggi sebagai dampak dari lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (1/4/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pengelolaan Industri Sawit Dinilai Bermasalah dari Hulu
Lalu, berapa besaran bantuan yang diberikan? Siapa saja penerimanya? Berikut rinciannya.
Jokowi menjelaskan, BLT minyak goreng bernilai Rp 100.000 per bulan.
Bantuan tersebut akan dibayarkan 3 kali sehingga total bantuan mencapai Rp 300.000 untuk setiap penerima.
"Bantuan yang diberikan sebesar Rp 100.000 setiap bulannya," kata Jokowi.
Dengan total bantuan Rp 300.000, BLT minyak goreng rencananya diberikan April 2022.
Jokowi mengatakan, bantuan untuk 3 bulan tersebut akan disalurkan dalam satu waktu sekaligus.
"Pemerintah akan memberikan bantuan tersebut untuk 3 bulan sekaligus yaitu April, Mei, dan Juni yang akan dibayarkan di muka pada bulan April 2022 sebesar Rp 300.000," ujarnya.
Nantinya, BLT minyak goreng akan disalurkan ke 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Bantuan itu juga akan diberikan ke penerima Program Keluarga Harapan (PKH) serta 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan gorengan.
Baca juga: Mendag Kemarin Janji Ungkap Tersangka Mafia Minyak Goreng, Kini Bilang Belum Cukup Bukti
"Untuk meringankan beban masyarakat pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng," kata Jokowi.
Presiden pun meminta agar Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, dan TNI serta Polri berkoordinasi agar pelaksanaan penyaluran bantuan ini berjalan dengan baik dan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.