Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem Luncurkan Rapor untuk Identifikasi Akar Masalah Pendidikan di Indonesia

Kompas.com - 01/04/2022, 17:41 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan Rapor Pendidikan Indonesia guna mengidentifikasi capaian, akar masalah, dan merancang strategi pembenahan berbasis data masalah pendidikan di Tanah Air.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menjelaskan, Rapor Pendidikan Indonesia berisi laporan hasil Asesmen Nasional (AN) dan analisis data lintas sektor untuk masing-masing satuan pendidikan serta dinas pendidikan daerah.

“Fungsi dari Rapor Pendidikan adalah sebagai bahan refleksi dan identifikasi persoalan bagi masing-masing satuan pendidikan dan dinas pendidikan, untuk menyusun rencana perbaikan secara lebih tepat dan berbasis data,” kata Nadiem dalam konferensi pers virtual, Jumat (1/4/2022).

Nadiem menjelaskan, Asesmen Nasional merupakan model evaluasi pendidikan yang dibutuhkan bangsa Indonesia.

Baca juga: Frasa Madrasah Dihapus di RUU Sisdiknas, Nadiem: Tak Masuk Akal

Ia mengatakan, penerapan Asesmen Nasional sejalan dengan prinsip Kemendikbud Ristek untuk mengakselerasi transformasi dan mengevaluasi pendidikan.

Menurutnya, Asesmen Nasional menekankan pada evaluasi yang berorientasi pada mutu, sistem dan pengumpulan informasi yang terintegrasi, serta mendorong refleksi dan perbaikan.

“AN merupakan hasil dari evaluasi kami atas sistem dan dampak dari UN, ditambah dengan adaptasi dan penyesuaian dengan standar kompetensi internasional,” ungkap Nadiem.

Baca juga: Begini Penjelasan Nadiem-Yaqut soal Dugaan Frasa Madrasah Hilang dari RUU Sisdiknas

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan implikasi dari Asesmen Nasional.

Ia menyebutkan Asesmen Nasional mengukur kompetensi dasar literasi dan numerasi menggunakan metode berstandar internasional namun tetap berkonteks Indonesia.

Hal itu akan berimplikasi terhadap basis intervensi yang berfokus pada pengembangan kompetensi dasar sebagai bagian paling penting dari kualitas pendidikan.

Selanjutnya, Asesmen Nasional mengukur karakter peserta didik dan kualitas lingkungan belajar selain kompetensi literasi dan numerasi sehingga analisis hasil belajar secara holistik menjadi dasar dalam mengidentifikasi akar permasalahan pendidikan Indonesia.

“Melalui hasil AN, kami menemukan korelasi positif antara kompetensi literasi dan numerasi peserta didik dengan indeks karakter peserta didik. Ini adalah bukti bahwa AN mampu memberikan gambaran komprehensif tentang kualitas pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Nadiem Makarim Digugat ke MA soal Aturan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus

Nadiem menambahkan, pelaksanaan Asesmen Nasional sepenuhnya berbasis pada komputer yang memungkinkan penggunaan pertanyaan atau media yang lebih komprehensif sehingga membuat hasil asesmen menjadi lebih akurat, valid, komprehensif, dan cepat diolah sebagai basis intervensi ke depan.

Adapun Asesmen Nasional saat ini sudah diimplementasikan sejak tahun 2021 dengan melibatkan seluruh elemen pendidikan.

Kejadian itu diterapkan lebih dari 259 ribu satuan pendidikan tingkat SD atau MI sederajat, SMP atau MTs sederajat, sampai SMA atau MA sederajat, dengan melibatkan lebih dari 3,1 juta pendidik dan 6,5 juta peserta didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com