Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Suarakan Penghentian Perang Rusia-Ukraina jika Putin Hadiri G20

Kompas.com - 01/04/2022, 17:32 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat hubungan internasional yang juga pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja menilai, pemerintah Indonesia bisa menyuarakan pengentian perang antara Rusia dan Ukraina jika Presiden Rusia, Vladimir Putin, hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Dinna mengatakan, Indonesia bukan hanya bertugas sebagai tuan rumah G20, tetapi mesti menjaga marwah organisasi sebagai mekanisme kerja sama penguatan di bidang ekonomi dan keuangan antar negara anggota.

Baca juga: Jumlah Negara Penolak Putin di KTT G20 Bertambah, RI Diminta Tawarkan Negosiasi Gencatan Senjata Rusia

“Sebagai presiden, Indonesia boleh mengambil langkah-langkah yang dianggap penting untuk menjaga tujuan G20 agar tetap tercapai,” kata Dinna kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Saat ada desakan agar Putin tak boleh hadir di G20, Dinna melihat dengan perspektif yang berbeda. Langkah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang berusaha menutup akses ekonomi Rusia berdampak luas pada negara-negara di dunia.

“Rusia adalah produsen besar energi untuk dunia, produsen pangan besar di dunia, aneka produk tambang dan elektronik serta persenjataan,” kata Dinna.

“Ketika Rusia diblokir padahal awalnya dunia ini saling terhubung maka terjadi gangguan arus perdagangan dunia yang dasyat dan bukan cuma itu, terjadi kelangkaan banyak bahan pokok,” ujar dia.

Dinna berpandangan, jika Putin hadir, pemerintah Indonesia bisa membuka ruang diskusi untuk menyelesaikan konflik yang berdampak luas itu.

“Perlu dibicarakan caranya agar perang, sanksi dihentikan dan dicari solusi gencatan senjata serta titik temu antar semua pihak tanpa perlu mencekik pasokan makanan, energi, pun produk-produk vital lainnya,” kata dia.

Dinna berharap saat Putin menghadiri G20 nanti, situasi konflik Rusia dengan Ukraina, Amerika Serikat dan berbagai negara lain telah mereda.

“Sehingga sudah mengecil alergi untuk saling bicara antar negara-negara anggota G20,” imbuhnya.

KTT G20 akan dilaksanakan di Bali akhir 2022. Pemerintah Indonesia telah mengirimkan surat untuk semua negara anggota, termasuk Rusia. Surat itu dikirim pada 22 Februari 2022, dua hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Berbagai protes pun muncul dari negara anggota G20 terkait undangan untuk Rusia itu. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan keputusan Indonesia mengizinkan kedatangan Putin merupakan langkah yang terlalu jauh.

Scott merasa Rusia tak perlu diundang karena telah melakukan penyerangan pada negara lain.

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Henbin menilai Rusia adalah anggota G20 yang penting dan tidak ada negara yang berhak mengusirnya.

Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan bahwa posisinya akan tetap netral. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk PBB, Dian Triansyah Djani.

“Kami akan tetap sebagai ketua yang tidak memihak dan akan menemukan solusi untuk setiap masalah yang mungkin muncul,” kata Dian seperti dikutip kantor berita AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com