JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang diselenggarakan Saiful Mujadi Research & Consulting (SMRC) menunjukkan, mayoritas responden menolak penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan alasan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, maupun pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Tiga alasan itu tadi mendapat respons yang negatif, tiga ide untuk menunda pemilu karena alasan Covid-19 yang belum pulih, karena ekonomi akibat Covid-19 yang perlu perhatian serius, kemudian juga alasan IKN, itu tidak mendapat sambutan dari masyarakat," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, Jumat (1/4/2022).
Baca juga: Petisi Tolak Penundaan Pemilu 2024 Sudah Kantongi 38.000 Dukungan
Deni memaparkan, ada 78,9 persen responden yang menyatakan pemilu harus tetap diselenggarakan pada 2024 meski pandemi Covid-19 belum berakhir, sementara hanya ada 11,9 persen yang menilai pemilu perlu diundur ke 2027 karena alasan itu.
Hasil serupa juga terlihat saat responden ditanyai pendapat soal wacana pemilu diundur ke 2027 dengan alasan keadaan ekonomi. Sebanyak 79,8 persen responden menyatakan pemilu harus tetap digelar pada 2024.
"Hanya ada 11,4 persen masyarakat yang setuju pemilu diundur karena alasan pemulihan ekonomi," kata Deni.
Selanjutnya, survei yang sama menunjukkan 78,5 persen responden menilai Pemilu 2024 harus tetap digelar walaupun pembangunan IKN belum selesai. Hanya 10,9 persen yang mendukung pemilu diundur ke 2027 supaya pembangunan IKN bisa berlanjut.
Survei itu dilakukan pada 1.220 orang responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random samping.
Margin of error survei itu diperkirakan ± 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara tatap muka dilakukan pada 13-20 Maret 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.