“Saya kan tidak tahu hatinya satu-satu. Kalau saya tahu hatinya, saya larang semua itu, karena tidak enak, jangan mencederai kegiatan yang panitia sudah lelah dan capek. Tidak ada satu pun menteri yang menyuruh, tidak satu pun sama sekali,” kata Surta.
“Rundwon acara bisa dilihat dari awal sampai akhir, tidak ada yang bercerita apalagi membahas itu,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, Silatnas ini merupakan acara tahunan. Hanya saja, terakhir kali hajatan ini diselenggarakan pada 2019, karena pada 2020 dan 2021 pandemi Covid-19 mengganas.
Ia bersyukur karena tahun ini, Silatnas bisa kembali dihelat, bahkan menghadirkan menteri hingga presiden untuk mendengarkan secara langsung aspirasi para kepala desa.
“Kenapa saya buat Silatnas (2022), saya sudah lelah. Dari aksi damai saya di jalanan, pulang malam, ini tidak ada harapan bagi saya dan masyarakat desa atau kepala desa untuk bisa diakomodasi keinginannya,” ucap Surta.
Di sisi lain, Apdesi mengonfirmasi bahwa Luhut ada di struktural organisasi mereka sebagai Ketua Dewan Pembina DPP.
Sekretaris Jenderal DPP Apdesi Asep Anwar Sadat berujar, Luhut duduk di posisi tersebut sejak 19 September 2021.
Hari itu adalah hari pamungkas Musyawarah Nasional IV DPP Apdesi yang memenangkan Surta Wijaya sebagai ketua DPP.
Baca juga: Kemendagri: Ada Dua Ormas Apdesi, Semua Sah
Walaupun demikian, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Apdesi Asri Anas menyebutkan, Luhut dipilih sebagai ketua dewan pembina oleh para pengurus secara langsung.
“Pembina, MPO, itu orangnya ditentukan oleh pengurus, bukan melalui Munas. Pembina (adalah) tokoh-tokoh yang kita anggap peduli dengan desa,” kata Asri.
Asri mengeklaim, 50 persen program tentang desa justru bersinggungan dengan domain Luhut yang membawahi Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan, seperti pembangunan infrastruktur desa, desa wisata, hingga desa pesisir.
Ia mengakui bahwa Apdesi kerap berkomunikasi dengan Luhut.
“Mengenai alur berapa kali ketemu Pak Luhut, ya sering sekali. Apakah intens bertemu, intens. Silakan dicek sekali lagi, surat kita resmi, kalau mau ketemu beliau, surat audiensi kita resmi, ketemu beliau pun resmi. Kalau pun ada lewat telepon minta petunjuk, ya wajar, kan dewan pembina,” ujar Asri.
Baca juga: Terungkapnya Polemik Apdesi Usai Nyatakan Dukung Jokowi 3 Periode
Sementara itu, Anwar membeberkan bahwa Luhut punya keistimewaan tersendiri dibandingkan pembina yang lain, yaitu cara berpikirnya yang praktis.