Lalu alasan kedua, menurut Yuda kedua partai itu punya kedekatan dengan salah satu figur Capres yang cukup kuat saat ini, yakni Anies Baswedan.
"Nasdem sangat dengan Anies dan Demokrat juga sedang menjajaki kemungkinan menggaet Anies untuk dipasangkan dengan AHY," ujar Yuda.
Alasan ketiga kedua partai itu bisa membuka poros koalisi karena mereka hubungan mereka dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agak menjauh, terutama Demokrat yang memang menjadi oposisi.
Baca juga: AHY-Surya Paloh Bertemu, Demokrat dan Nasdem Sepakat Tolak Penundaan Pemilu
Hanya saja, kata Yuda, jika Nasdem dan Demokrat akan membentuk koalisi baru persentase mereka belum cukup untuk memenuhi angka presidential threshold.
Jika kondisi itu yang terjadi, lanjut Yuda, ada kemungkinan Demokrat dan Nasdem akan menggaet satu partai lagi. Menurut dia partai yang kemungkinan akan merapat jika Demokrat dan Nasdem berkoalisi adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Apalagi ada PKS yang selama ini setia di luar pemerintahan, dan PKS pun dengan kedua partai ini juga memiliki hubungan yang dekat dibanding partai lainnya," ucap Yuda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.