Ia lantas bekerja di pabrik milik pamannya, hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan memulai usaha mebelnya sendiri.
Usaha yang mulanya berjalan dengan kondisi sederhana lambat laun berkembang.
Dari yang awalnya skala regional, usaha Jokowi meluas sampai pasar nasional, hingga akhirnya merambah pasar mancanegara.
Baca juga: Membandingkan Sosok Jokowi dan Prabowo dari Kacamata Kaum Milenial
Kesuksesan bisnis mebel ini akhirnya menggerakkan Jokowi untuk mulai aktif dalam kegiatan sosial.
Ia dan beberapa rekan pengusaha menggagas terbentuknya organisasi pengusaha mebel nasional cabang Solo yang bernama Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia atau Asmindo.
Jokowi pun didaulat menjadi ketua organisasi tersebut.
Setelah 2 tahun Jokowi memimpin Asmindo, pengurus dan anggota perkumpulan pengusaha itu mulai melontarkan ide pencalonan Jokowi di Pilkada Solo 2005.
Awalide itu muncul, Jokowi hanya menganggapnya dengan tawa dan secara halus menolaknya. Namun, aspirasi tersebut terus menguat.
Politik akhirnya menarik minat Jokowi. Ia lantas bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada tahun 2004.
Memulai debutnya, Jokowi maju di Pilkada Solo 2005 berpasangan dengan sesama kader PDI-P, FX Hadi Rudyatmo.
Keduanya menang dan terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2005-2010.
Pada pemilihan Wali Kota Solo selanjutnya, Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo kembali memenangkan kontestasi. Keduanya dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2017.
Namun, baru 2 tahun menjabat, PDI-P memberi mandat ke Jokowi untuk maju di Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.
Diusung oleh PDI-P dan Gerindra, Jokowi dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Jokowi dan Ahok berhadapan dengan lima pasangan calon lain ketika itu. Keduanya berhasil menduduki posisi teratas pada Pilkada DKI putaran pertama dengan persentase perolehan suara sebanyak 42,60 persen.
Pada putaran kedua, Jokowi dan Ahok berhasil mengungguli pasangan calon Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Jokowi dan Ahok pun resmi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Karier politik Jokowi terus menanjak. Namanya melejit karena dicitrakan dekat dengan rakyat.