Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2022, 20:44 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, saat ini mobilitas masyarakat sudah seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19, bahkan lebih tinggi.

Ia mengatakan, pembatasan mobilitas masyarakat sulit dilakukan karena akan berpengaruh pada kondisi ekonomi. Karena itu, Suharyanto meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Untuk mobilitas itu saya sudah tidak dibatasi lagi, jawabannya adalah tentu saja menegakkan protokol kesehatan yaitu utamanya memakai masker dan vaksinasi," kata Suharyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Pandemi Batasi Mobilitas Warga, Layanan ini Muncul Tawarkan Solusi Belanja dalam 15 Menit

Dia mengingatkan, dua tahun lalu, mobilitas masyarakat menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 setelah libur panjang. Karenanya, dia berharap masyarakat tetap mempertimbangkan risiko penularan Covid-19 dengan terus menjalankan protokol kesehatan.

"Peningkatan mobilitas masyarakat periode libur panjang selalu diikuti dengan kenaikan kasus dan menjadi salah satu kontribusi adanya gelombang kasus," ujarnya.

Di samping itu, Suharyanto mengatakan, pemerintah telah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan mudik Lebaran dengan syarat sudah divaksin dan vaksin booster serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Ia menjelaskan, pemudik yang sudah divaksin booster tak perlu menunjukkan hasil tes antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan. Sementara, pemudik yang sudah divaksinasi lengkap atau dosis dua wajib menunjukkan hasil negatif Covid-19 dari tes antigen sebagai syarat perjalanan.

Selanjutnya, pemudik yang baru divaksin dosis satu wajib menunjukkan hasil negatif dari tes PCR sebagai syarat perjalanan.

"Kemudian anak usia 6 sampai 17 tahun ini tidak testing, namun harus menunjukkan vaksinasi dosis kedua," ujar dia.

Suharyanto menambahkan, bagi anak usia di bawah enam tahun tidak perlu melakukan tes antigen dan PCR, namun, didampingi pendamping saat perjalanan.

"Ini bukan untuk membatasi para pemudik tapi mudah-mudahan mudik yang dilaksanakan ini bisa berjalan dengan tetap aman lancar dan tidak terjadi penularan yang signifikan," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com