JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia mengatakan, anggaran vaksin Merah Putih sebesar Rp 1,67 triliun belum final.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa alokasi anggaran tersebut masih bisa direvisi atau diubah, jika nantinya vaksin Merah Putih belum bisa digunakan.
"Nanti kalau belum bisa digunakan, ya kami akan lakukan revisi anggaran," kata Rizka dalam rapat di Komisi IX DPR, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Donasikan Vaksin Merah Putih ke Luar Negeri
Rizka menegaskan, menurut rencana, emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat Vaksin Merah Putih akan didapatkan pada Agustus atau September 2022.
Untuk itu, pihaknya akan menunggu kepastian EUA untuk memastikan anggaran vaksin Merah Putih.
Sehingga, menurut dia, angka sebesar Rp 1,67 triliun itu baru merupakan anggaran yang dicanangkan untuk pengadaan vaksin Merah Putih.
"Betul, dicanangkan. Dan itu (EUA Vaksin Merah Putih) diperkirakan bulan Agustus atau September. Jadi kalau memang nanti tidak bisa terealisasi, kami akan revisi anggaran tersebut," jelasnya.
Baca juga: Penerbitan EUA Vaksin Merah Putih Diperkirakan Mundur Jadi Agustus-September 2022
Lebih lanjut, Kemenkes terus memantau perkembangan vaksin Merah Putih.
Menurut Rizka, saat ini pengembangan vaksin dalam negeri itu sudah selesai fase satu.
"Dan hasilnya bagus, dan dievaluasi oleh BPOM, dan akan masuk fase dua," ucap Rizka.
Di sisi lain, Rizka mengaku belum bisa menjabarkan berapa harga vaksin Merah Putih jika nantinya dapat digunakan.
Hal tersebut, kata dia, karena dari produsennya sendiri juga belum menetapkan harga.
"Tapi paling tidak kami sudah dapat ancer-ancer atau patokan harga. Untuk vaksin yang bentuknya inactivated virus, kita sudah punya patokan seperti yang Sinovac dan Sinopharm itu, tapi kami saat ini belum bisa menentukan berapa kuantitas yang pastinya," ungkap Rizka.
Baca juga: Ini Syarat Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Merah Putih Fase 2
Sebelumnya, Rizka mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana untuk vaksin Merah Putih sebesar Rp 1,6 triliun.
"Dan kami alokasikan vaksin Merah Putih sebesar 1,6 triliun (dalam paparan Rp 1.679.161.188.643)," ucapnya dalam rapat yang sama.
Perlu diketahui, ada dua jenis vaksin Merah Putih yang sedang menjalani uji klinik yakni vaksin buatan Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals serta buatan PT Bio Farma bersama Baylor College of Medicine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.