JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi menyatakan, Taliban harus memenuhi komitmen atau janji-janji mereka untuk mendapatkan kepercayaan dunia internasional.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri forum pertemuan Negara-negara Tetangga Afghanistan dan Dialog Menteri Luar Negeri terkait Afghanistan di Tunxi, China.
"Saya sampaikan trust atau kepercayaan ini tidak jatuh dari langit, namun harus dibangun dan dipelihara. Trust akan tercipta apabila Taliban melakukan langkah maju dan memenuhi semua komitmen yang telah disampaikan pada Agustus tahun lalu," ujar Retno saat memberikan press briefing, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Taliban Larang Perempuan Kembali Sekolah, Bank Dunia Bekukan Proyek di Afghanistan
Untuk diketahui, terdapat lima janji yang diumumkan oleh Taliban saat mereka melakukan konferensi pers pertama kali setelah berhasil menguasai Afghanistan pada Agustus tahun lalu.
Lima janji tersebut yakni menghormati perempuan, memaafkan semua orang yang melawan mereka, memastikan keamanan pemerintah dan organisasi asing, tidak menggunakan Afghanistan untuk melawan negara lain, dan menjamin tidak ada transaksi narkoba.
Retno mengatakan, pemenuhan janji tersebut akan membantu menciptakan ekosistem yang memungkinkan dukungan internasional terhadap pembangunan ekonomi Afghanistan.
"Karena humanitarian assitance saja tidak cukup, kalau hanya berhenti di humanitarian assistance, maka perlu mulai dipikirkan mengenai isu pembangunan," jelas Retno.
Baca juga: Incar Investasi dari China, Taliban Sekarang Melestarikan Buddha
Untuk itu, Taliban dinilai perlu mempertimbangkan penyusunan peta jalan atau roadmap terkait langkah nyata untuk pemenuhan janji-janji tersebut.
Retno juga mengatakan pentingnya sinergi dalam memberikan bantuan kemanusiaan agar memberikan dampak yang lebih besar kepada rakyat Indonesia.
Ia juga menyampaikan pandangannya mengenai keputusan Taliban yang kembali menutup sekolah menengah perempuan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali untuk pertama kali setelah hampir tujuh bulan.
"Saya sampaikan bahwa perempuan dan laki-laki di manapun saja, termasuk Afghanistan memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang setara dan dipenuhi hak-haknya, termasuk hak terhadap pendidikan. Oleh karenanya, saya sampaikan harapan agar larangan sekolah bagi perempuan Afghanistan di tingkat sekolah menengah dapat ditinjau kembali," ujar Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.