Salah satunya yaitu dengan cara mengatur waktu masa lama simpan obat dan durasi vaksin yang diterima yakni duapertiga dari masa simpan.
"Kemlu akan terus berupaya memfasilitasi permintaan data yang dibutuhkan oleh BPOM untuk menguji stabilitas vaksin, sehingga masa simpan vaksin dapat diperpanjang," ujarnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta agar donasi vaksin Covax Facility juga mempertimbangkan masa simpan vaksin yang panjang.
Hal tersebut untuk menghindari risiko kedaluwarsa vaksin dan pemusnahan.
"Masa simpan vaksin tidak hanya tantangan bagi Indonesia, tapi juga low middle income country mengingat distribusi dan nakes yang belum mencukupi," tutur dia.
Baca juga: Kemenkes: Sekitar 1 Juta Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa 31 Maret Besok, di Bali Terbanyak
Di sisi lain, Lucia menyebutkan bahwa pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Kemenlu dalam upaya memenuhi stok vaksin Covid-19 usai dilakukannya perbaikan dalam skema penerima vaksin hibah.
Ia mengatakan, mulai April mendatang, pemerintah direncanakan akan menerima 63,4 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk hibah.
"Direncanakan dari di tahun 2022 ini (mulai) dari bulan April sampai Desember nanti masih ada sekitar 63 juta dosis vaksin yang ditawarkan untuk kami terima," kata Rizka.
Namun, ia mengatakan, pihaknya akan mengatur jadwal kedatangan dosis vaksin tersebut sesuai dengan laju percepatan vaksinasi di dalam negeri guna menghindari jumlah dosis vaksin kedaluarsa.
"Kami juga mengatur kembali jumlah-jumlah vaksin yang akan kami terima dari hibah melalui Covax facility ataupun melalui bilateral," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.