JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah terus memperbaiki infrastruktur dan mempercantik kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, sebagai salah satu destinasi wisata prioritas di Indonesia.
Menurutnya, selama dua tahun terakhir, perbaikan besar terus dikerjakan oleh pemerintah di candi ini.
"Dalam dua tahun ini memang kita melakukan perbaikan besar terhadap lingkungan di Candi Borobudur, baik jalan-jalan di sekitar Borobudur yang kita perlebar, kemudian juga di dalam Borobudurnya sendiri, untuk masuk ke arah candi juga kita percantik," ujar Jokowi usai meninjau Candi Borobudur sebagaimana dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (30/3/2022).
"Apa pun ini adalah salah satu dari destinasi wisata prioritas yang ingin kita perbaiki," lanjutnya.
Baca juga: Mantan Ajudan Jokowi Diangkat Jadi Pangdam Diponegoro
Selain dari sisi infrastruktur, kepala negara juga memandang penting penyelenggaraan ajang-ajang seni budaya secara rutin di destinasi wisata Tanah Air, termasuk di Candi Borobudur.
Menurutnya, pergelaran seni akan dapat menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Indonesia.
"Juga yang paling penting adanya event seni budaya yang rutin, seni pertunjukan yang rutin yang terus digelar di lokasi-lokasi destinasi wisata kita, termasuk di dalamnya Borobudur, harus terus dilakukan sehingga akan menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk datang ke Indonesia," tutur Jokowi.
Baca juga: Siapakah Arsitek Candi Borobudur?
Bagi masyarakat yang ingin berwisata pada momen libur Lebaran tahun ini, Presiden Jokowi pun mempersilakannya.
Di saat yang sama, Presiden juga mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama mudik dan berwisata.
"Tidak masalah yang paling penting saat mudik, kemudian kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan, utamanya memakai masker," kata Jokowi.
"Kedua, sudah harus vaksin lengkap, ditambah vaksin penguat (booster), karena ini untuk melindungi kita semuanya, untuk menjaga kita semuanya," jelasnya.
Baca juga: Dibangun pada Tahun 1800, Pancuran Kuno di Buleleng Kini Jadi Tempat Wisata
Menurut data yang diterimanya, Jokowi menyebut setidaknya ada 79 juta orang menyatakan ingin mudik pada Lebaran tahun ini.
Oleh karena itu, presiden mengingatkan agar penanganannya harus hati-hati karena menyangkut jumlah yang tidak sedikit.
"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik itu kurang lebih 79 juta. Ini bukan jumlah yang sedikit. Jangan dibandingkan nanti dengan acara-acara yang lain, misalnya MotoGP yang 60 ribu. Enggak bisa 60 ribu dibandingkan dengan 79 juta," tegas presiden.
"Sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus sudah dikerjakan, kemudian booster juga terus dikejar," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.