"Yang jelas Nasdem dan Demokrat telah terjadi kesepakatan, kesepakatan untuk melakukan persiapan menghadapi Pemilu 2024," ujar Ali.
2. Klaim belum omong soal capres
AHY mengklaim, pertemuan yang berlangsung tertutup itu tak membicarakan soal calon presiden 2024.
"Belum, kita tidak ingin mengunci atau mempersempit diskusi, karena sekali lagi masih sangat terbuka dan cair," ujar AHY.
"Mudah-mudahan dengan semakin kuat posisi kita di parlemen juga akan semakin baik ke depan. Tapi untuk komposisi dari koalisi secara spesifik, apalagi bicara figur atau tokohnya, belum sampai sana," lanjutnya.
Nama AHY sendiri masuk dalam bursa calon presiden 2024, meskipun elektabilitasnya masih terpaut cukup jauh dengan nama-nama beken seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan versi lembaga survei.
Baca juga: Temui Surya Paloh, AHY: SBY Harap Demokrat dan Nasdem Sinergi
Elektabilitas AHY mulai merangkak naik, namun yang bersangkutan menampik bahwa hal itu membuatnya mantap maju sebagai calon presiden 2024.
AHY mengaku ingin fokus agar mesin partai Demokrat bisa bekerja dengan baik, sedangkan Ahmad Ali tak menutup kemungkinan mengusung nama-nama lain yang elektabilitasnya lebih baik di tangga survei sejumlah lembaga.
"Saya pikir itu menjadi bahan diskusi. Akan masih banyak figur-figur baru yang kita lihat peta politik sampai 2022 akhir, baru lah nanti akan semakin mengerucut kepada siapa," ucap Ali.
3. Sepakat tolak penundaan pemilu
Sejak awal menginjakkan kaki di kantor DPP Nasdem, AHY mengakui bahwa salah satu agenda penting yang ingin ia bahas bersama bos Media Group adalah soal ancaman terhadap demokrasi.
"Pertama, demokrasi, saya ingin pandangan Pak Surya Paloh. Hari-hari ini ada ancaman kepada demokrasi kita jika kemudian ada agenda politik yang kemudian bisa mencederai semangat reformasi," kata AHY ketika diterima Paloh di ruangannya.
Baca juga: Survei Median: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Gerindra dan Demokrat Bersaing Rebut Posisi Kedua
Ancaman itu adalah penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, isu yang belakangan diembuskan sejumlah elite politik dari kalangan partai maupun menteri.
AHY menyebut wacana penundaan pemilu dan upaya mengutak-atik konstitusi ini tidak bisa diterima dengan akal sehat.
"Sejak awal, Partai Demokrat tegas menyampaikan sikap bahwa kami menolak segala bentuk upaya melanggengkan kekuasaan dengan cara mengutak-atik konstitusi, karena itu tentunya mencederai atau mengkhianati amanat reformasi dan juga demokrasi kita," ujar AHY.
"Nasdem memiliki sikap yang sama, tegas juga mengatakan bahwa itu tidak bisa dibiarkan begtu saja, kalau kemudian tanpa pemilihan lalu masa jabatan siapa pun bisa diperpanjang begitu saja," jelasnya.
Baca juga: AHY Instruksikan Perwakilan Demokrat di DPR dan MPR RI Tolak Penundaan Pemilu
Menurutnya, demokrasi Indonesia akan langsung terdampak jika wacana ini dianggap sesuatu yang lazim.
Oleh karenanya, kata AHY, seluruh perwakilan Demokrat di DPR maupun MPR RI telah ia instruksikan untuk menolak wacana tersebut.
"Konstitusi memang milik kita semua, tidak ada larangan ini dan itu, tetapi juga jangan konstitusi atau amandemen tadi diarahkan untuk melabrak semangat konstitusi itu sendiri," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.