JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut, partainya akan menantau peta politik hingga 2022 akhir untuk menentukan calon presiden (capres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu dikatakan Ali usai kedatangan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ke kantor DPP Nasdem, hari ini.
"Akan masih banyak figur-figur baru yang kita lihat peta politik sampai 2022 akhir, baru lah nanti akan semakin mengerucut kepada siapa," ucap Ali kepada wartawan di kantor DPP Nasdem, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Nasdem Minta Ahmad Sahroni Segera Pantaskan Diri jika Ingin Maju di Pilgub DKI 2024
Ali mengonfirmasi bahwa kedua partai masih akan melihat sosok-sosok potensial untuk dijadikan capres pada 2024, berangkat dari elektabilitas hasil survei sejumlah lembaga.
"Saya pikir itu menjadi bahan diskusi," lanjutnya.
Ali menambahkan, dijajakinya koalisi antara Demokrat dengan Nasdem berangkat dari "visi kebangsaan yang sama" antara kedua partai.
Ali berujar bahwa Nasdem tidak menutup pintu bagi bergabungnya partai-partai lain.
Golkar pun lebih dulu menjajaki peluang koalisi dengan partai besutan Surya Paloh itu.
Baca juga: Temui Surya Paloh, AHY: SBY Harap Demokrat dan Nasdem Sinergi
Pagi tadi, AHY datang ke kantor DPP Nasdem untuk bertemu dengan Surya Paloh membicarakan sejumlah hal, termasuk persiapan menuju 2024.
"Capres masih terlalu cair untuk dibicarakan. Sama sekali kita tidak bicarakan itu, itu masih terlalu jauh, masih terlalu cair. Seperti dikatakan Pak AHY, kita tidak mau mengunci itu," jelas Ali.
"Yang jelas Nasdem dan Demokrat telah terjadi kesepakatan, kesepakatan untuk melakukan persiapan menghadapi Pemilu 2024," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, AHY mengeklaim bahwa pertemuan kedua belah pihak hanya soal berbagi pandangan dan tujuan untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing partai, tanpa bicara soal sosok capres.
"Belum, kita tidak ingin mengunci atau mempersempit diskusi, karena sekali lagi masih sangat terbuka dan cair," ujar AHY selepas pertemuan.
Baca juga: Surya Paloh Ingin Lampung Jadi Lumbung Suara Nasdem pada Pemilu 2024
Nama AHY sendiri masuk dalam bursa calon presiden 2024, meskipun elektabilitasnya masih terpaut cukup jauh dengan nama-nama beken seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan versi lembaga survei.
Elektabilitas AHY mulai merangkak naik, namun yang bersangkutan menampik bahwa hal itu membuatnya mantap maju sebagai calon presiden 2024.
"Saya sekali lagi masih ingin fokus untuk menyakinkan Partai Demokrat ini bekerja dengan baik dan efektif mesin-mesin partainya," jelasnya.
Di samping itu, bisa atau tidaknya kedua partai mengusung calon presiden tergantung pada kekuatan koalisi nanti.
Baca juga: AHY Instruksikan Perwakilan Demokrat di DPR dan MPR RI Tolak Penundaan Pemilu
Sebab, untuk mengusung calon presiden, partai atau gabungan partai perlu menguasai lebih dari 20 persen atau 115 kursi parlemen.
Sementara itu, jika digabung, perolehan kursi Demokrat dan Nasdem di DPR RI baru mencapai 113 kursi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.