Selain vaksin Nusantara, vaksin lain yang menjadi opsi booster vaksin Covid-19 dalam program Merah Putih yakni vaksin Unair dan Biotis, Bio Farma dan Baylor College, Kalbe Farma-Genexin, dan Anhui.
"Arahan Bapak Presiden, beberapa opsi vaksin booster yang akan disiapkan dengan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan BUMN dengan Baylor (Medical College), vaksin kerja sama dalam negeri termasuk yang masuk dalam program Merah Putih adalah Unair dan Biotis, Bio Farma dan Baylor College, Kalbe Farma-Genexin, dan Anhui, plus vaksin Nusantara," kata Airlangga dalam konferensi pers daring, Senin (20/12/2021).
Baca juga: Tanggapan Terawan soal Putusan MKEK yang Pecat Dirinya dari IDI
Pemerintah pun memulai vaksinasi booster pada Januari 2022 lalu. Setidaknya, ada enam vaksin yang digunakan untuk booster yakni AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Sinovac, Janssen (J&J), dan Sinopharm.
Meski sempat disinggung sebagai opsi, hingga kini vaksin Nusantara belum resmi menjadi alternatif penyuntikan vaksin dosis booster di Indonesia.
Terawan pun telah angkat bicara soal rekomendasi pemecatan dirinya.
Dalam keterangan tertulis berjudul "Terawan Anggap IDI Sebagai Rumah Kedua dan Para Dokter Saudara Kandung", Terawan menyampaikan bahwa dirinya bangga bisa menjadi bagian dari IDI.
"Sampai hari ini saya masih sangat bangga dan merasa terhormat berhimpun di sana (IDI)," kata Terawan, seperti ditirukan tim komunikasi Terawan, Andi, Senin (28/3/2022).
Andi mengatakan, Terawan menganggap IDI seperti rumah kedua. IDI telah menjadi tempatnya bernaung bersama saudara-saudara sejawat lain.
Menurut Andi, Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto itu juga menyampaikannya bahwa ia menyayangi saudara-saudara sejawatnya dan hormat kepada para guru.
"Semua dokter itu sesuai sumpah kita, teman sejawat itu seperti saudara kandung, jadi saya menyayangi semua saudara saya di sana (IDI)," kata Terawan sebagaimana ditirukan Andi.
Baca juga: UPDATE 28 Maret: Ada 122.014 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Terkait putusan MKEK, Andi mengatakan, penggagas vaksin Nusantara itu menyerahkan seluruhnya kepada saudara sejawatnya.
Namun demikian, Terawan mengimbau publik menahan diri untuk tidak menimbulkan kegaduhan. Ia tidak ingin pemecatan dirinya ini mengganggu jalannya penanganan pandemi virus corona.
"Biarkanlah saudara-saudara saya yang memutuskan. Apakah saya masih boleh nginep di rumah atau diusir ke jalan" kata Terawan kembali ditirukan Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.