Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri LHK Sebut Tidak Ada Orangutan di Kawasan IKN

Kompas.com - 28/03/2022, 13:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengeklaim bahwa di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak ditemukan adanya orangutan.

Hal itu diungkapkan Siti atas banyaknya kekhawatiran terhadap pembangunan IKN mengganggu satwa dilindungi seperti orangutan.

"Di IKN ini, dikhawatirkan ada orangutan di wilayah ini. Sudah survei lapangan dilakukan, di wilayah IKN ini tidak ada orangutan," kata Siti dalam rapat kerja (raker) Komisi IV DPR, Senin (28/3/2022).

Kendati demikian, pihaknya tetap mencatat adanya flora dan fauna lainnya yang perlu dilindungi agar tidak terganggu pembangunan proyek IKN.

Baca juga: Desain Istana Wapres-Tempat Ibadah di IKN Wajib Terkoneksi Transportasi Publik

Namun, Siti tak menjabarkan secara detail flora dan fauna apa saja yang ada di wilayah IKN tersebut.

Untuk mencegah terganggunya flora dan fauna, Kementerian LHK disebut akan melakukan koridor satwa.

"Jadi dari hutan ke hutan, itu satwanya tidak terganggu melewati. Di bagian utara dan koridor selatan, ini sudah diidentifikasi dengan baik dan kita kerjakan," jelasnya.

Di sisi lain, Kementerian LHK juga sudah melakukan penanaman di wilayah IKN.

Adapun hal tersebut, imbuh Siti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan IKN harus didahului dengan pemulihan kawasan hutan.

"Bapak presiden perintahkan untuk dilakukan pemulihan hutan besar-besaran di wilayah IKN, caranya kita mulai dengan persemaian Mentawir," ungkap Siti.

Siti melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan 121 hektar untuk persemaian Mentawir.

Baca juga: Jubir: Crowdfunding Bukan Satu-satunya Prioritas Pembiayaan Pembangunan IKN Non-APBN

Adapun 32,5 hektar di antaranya untuk sarana persemaian dengan produksi mencapai 15-20 juta bibit tanaman.

Terkait penanaman, kata Siti, sudah dimulai dan ditandai dengan penanaman bibit tanaman endemik oleh gubernur-gubernur bersama Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kawasan yang ditanami oleh gubernur dan presiden itu bahkan disebut akan menjadi semacam kebun raya.

"Ini simboliknya, tapi nanti akan ada semacam kebun raya atau arborea atau apapun namanya, tapi itu belum diputuskan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com