JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto, menilai PAN ingin menjaga kekuatan politiknya di balik isu reshuffle yang kencang berembus belakangan ini.
Arif menilai, beberapa partai terbukti melemah karena terus-menerus berada di luar kabinet Jokowi.
"Demokrat cenderung melempem pasca SBY, PKS juga tidak memperoleh dukungan memadai setelah tidak lagi dalam pemerintahan. Saya kira PAN sekarang sedang berpikir dengan pertaruhan ini," jelas Arif dalam diskusi daring bertajuk "Jokowi Jengkel: Menuju Reshuffle Kabinet", Minggu (27/3/2022).
Baca juga: Ketum PAN: Penundaan Pemilu Urusan Parpol, Jangan Menyalahkan Presiden
Sebetulnya, PAN sudah menyatakan resmi bergabung sebagai partai pendukung pemerintah pada 31 Agustus 2021.
Namun, hingga sekarang, PAN belum mendapatkan jatah menteri sama sekali. Terakhir, kursi menteri yang diperoleh PAN terjadi pada periode pertama Jokowi, yaitu Menteri PAN-RB yang dijabat Asman Abnur.
Ini menjadi kali pertama PAN tak mendapatkan jatah menteri.
"PAN kita paham sejak pemerintahan Gus Dur selalu mendapatkan kue kekuasaan, meskipun ketika pemilu presiden mereka memihak presiden yang kalah," kata Arif.
Arif menduga itu menjadi sebab PAN cukup getol mendukung isu perpanjangan masa jabatan presiden hingga penundaan pemilu.
Baca juga: Soal Reshuffle Jangan Ganggu PKB, Ini Kata Waketum PAN
Sebab, 2 agenda tersebut dianggap juga tampak sedang diupayakan oleh Istana berbarengan dengan pendanaan terhadap megaproyek ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Saya yakin dukungan politik pada IKN dan penundaan pemilu berpengaruh terhadap distribusi kekuasaan dari Jokowi bagi mitra koalisinya," sebutnya.
Sejak PAN menyatakan bergabung ke koalisi pemerintahan, Agustus 2021, kabar reshuffle berulang kali mengemuka.
Namun, hingga lebih dari enam bulan berjalan, belum ada satu pun kader partai berlambang matahari putih itu yang duduk di kursi kabinet.
Maret 2022, berembus kabar pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Jokowi.
Baca juga: Pengamat Sebut Impian PAN Masuk Kabinet Tinggal Tunggu Momen Jokowi
Pertemuan ini disebut-sebut untuk membahas perombakan kabinet.
Namun demikian, Zulhas, begitu sapaan akrab Zulkifli, membantah dirinya bertemu dengan Presiden.
Ia pun mengeklaim partainya tidak mengharapkan kursi di kabinet karena reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.
"(Reshuffle) menteri sepenuhnya hak presiden, bukan domain PAN," kata Zulhas, Senin (7/3/2022).
Tak lama, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim mengaku mendapat informasi bahwa Jokowi akan merombak kabinet pada akhir Maret ini.
Luqman menuturkan, dalam reshuffle nanti, PAN akan mendapat jatah satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri.
"Kalau kabar-kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini. PAN dapat satu menteri plus satu wamen," kata Luqman kepada wartawan, Selasa (8/3/2022)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.