Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aknolt Kristian Pakpahan
Dosen Univeristas Katolik Parahyangan

Dosen Ilmu Hubungan Internasional, FISIP Universitas Katolik Parahyangan

Indonesia, Rusia, dan G20

Kompas.com - 27/03/2022, 12:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK 1 Desember 2021, Indonesia secara resmi menerima amanat memegang Presidensi Group of Twenty (G20).

Tugas utama kepresidenan adalah menyelenggarakan acara puncak, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali Oktober-November 2022.

Artinya, Indonesia akan memainkan peranan penting dalam merancang agenda pertemuan dalam berbagai pertemuan sebelum dilakukannya KTT G20.

Ada berbagai rangkaian pertemuan G20 mulai dari program side events, pertemuan tingkat engagement groups, pertemuan tingkat kelompok kerja (working groups), pertemuan tingkat deputi, pertemuan tingkat sherpa, pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral, serta ditutup dengan konferensi tingkat tinggi (summit).

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina dan Perekonomian Global

Yang menarik dari perhelatan rangkaian kegiatan G20 tahun ini adalah desakan dari Amerika Serikat untuk tidak mengundang Rusia dalam KTT G20 di Bali nanti.

Amerika Serikat bahkan meminta Rusia untuk dikeluarkan dari keanggotaan G20 sebagai konsekuensi invasi militer Rusia ke Ukraina yang belum selesai sampai hari ini.

Pertanyaannya, apakah Indonesia sebagai presidensi G20 dapat melakukan hal yang diminta oleh Amerika Serikat?

G20

G20 merupakan sebuah forum kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa.

Merujuk pada laman G20, ke-19 negara tersebut adalah: Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Tiongkok, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.

Spanyol juga turut diundang sebagai tamu/undangan permanen.

G20 dianggap strategis dan penting karena merepresentasikan 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen pendapatan domestik bruto (PDB) dunia.

Kepresidenan G20 dilakukan secara bergilir setiap tahun di antara para anggotanya, dengan negara yang memegang kepresidenan bekerja sama dengan kepresidenan pendahulu dan penerusnya, yang dikenal sebagai Troika, untuk memastikan kesinambungan agenda.

Saat ini Italia, Indonesia, dan India adalah negara Troika sehingga agenda dan isu yang akan diangkat pada pertemuan-pertemuan G20 tahun 2022 harus didiskusikan oleh tiga negara tersebut.

Agenda dan koordinasi kerja diselesaikan oleh perwakilan para pemimpin G20 yang dikenal dengan sherpa bersama para menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Puncak acara G20 di setiap pertemuan adalah komunike bersama yang menegaskan komitmen dan visi anggota untuk masa depan, yang disusun dari rekomendasi yang dipilih dan hasil dari pertemuan tingkat menteri dan alur kerja lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com