Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terawan yang Dipecat IDI dan Deretan Sikapnya yang Kontroversial

Kompas.com - 27/03/2022, 09:59 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Saat itu Terawan sempat mempertanyakan para wartawan yang menggunakan masker dalam jumpar pers di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

"Kok semua pakai masker? Kalau sakit pakai masker, kalau sehat ya enggak usah, mengurangi oksigen tubuh," kata Terawan.

Menurut Terawan pernyataannya saat itu sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Akan tetapi, WHO lantas merevisi anjuran itu setelah menetapkan status pandemi Covid-19 dan mewajibkan setiap orang untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

3. Kekuatan doa

Terawan melontarkan pernyataan kontroversial menanggapi para pakar dari dalam negeri yang mempertanyakan soal upaya deteksi virus corona (Covid-19) oleh pemerintah pada 2020. Sebab saat itu sejumlah negara sudah mengonfirmasi temuan kasus infeksi.

Terawan saat itu menyatakan kekuatan doa menjadi penyebab virus Corona tak masuk ke Indonesia.

Baca juga: Beredar Video Pembacaan Rekomendasi Pemberhentian Terawan dari Keanggotan IDI, Ini Kata IDI Aceh

"Kita ini negara yang Berketuhanan Yang Maha Esa, apa pun agamanya selama kita berpegang teguh pada Pancasila, doa itu menjadi hal yang harus utama. Maka namanya ora et labora (berdoa dan berusaha)," ujar Terawan pada 17 Februari 2020.

4. Covid-19 bisa sembuh sendiri

Pernyataan kontroversial lain dari Terawan saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan adalah masyarakat tidak perlu khawatir dengan Covid-19, karena penyakit itu bisa sembuh dengan sendirinya.

"Dan saya merasa sangat berbahagia. Bahwa teorinya benar bahwa memang ini adalah self limiting disease yang akan sembuh sendiri. Penyakit yang akan sembuh sendiri," kata Terawan saat jumpa pers di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, 12 Maret 2020.

Baca juga: Terawan Sudah Direkomendasikan Dipecat dari IDI sejak 3 Tahun Lalu, tapi Tak Kunjung Dieksekusi

Akan tetapi, ternyata pasien yang terinfeksi Covid-19 terutama yang mempunyai komorbid, bisa menyebabkan gejala yang berat bahkan mematikan.

Menurut catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (26/3/2022), jumlah kasus positif di seluruh Indonesia mencapai 5.995.876.

Sedangkan jumlah kasus kematian akibat infeksi Covid-19 mencapai 154.570.

5. Penyerapan anggaran Kemenkes

Presiden Joko Widodo pernah mengkritik Terawan dalam menetapkan kebijakan penyerapan anggaran Kemenkes. Penyebabnya adalah Kemenkes di masa kepemimpinan Terawan dinilai lambat dalam menyerap anggaran yang sudah diberikan oleh Pemerintah.

"Bidang kesehatan dianggarkan Rp75 triliun, baru keluar 1,53 persen," kata Jokowi pada 18 Juni 2020.

Baca juga: 3 Kontroversi Terawan, Mantan Menkes yang Kini Diberhentikan IDI

Karena kebijakan Terawan itu, sejumlah tenaga kesehatan sempat protes pada 2020 karena insentif mereka yang bekerja di garis depan dalam menangani pasien Covid-19 tak kunjung cair.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan proses verifikasi di Kemenkes menjadi sumber persoalan terhambatnya pencairan insentif untuk tenaga kesehatan.

(Sumber Kompas.com, Penulis Ihsanuddin | Editor Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com