Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Jokowi Soal Produk Dalam Negeri, Gerindra: Itu Komitmen untuk Menjadi Negara Maju

Kompas.com - 26/03/2022, 13:42 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri.

Ia menilai pendapat Jokowi mesti mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk elite partai politik (parpol).

“Pengadaan barang dan jasa tidak boleh impor, pernyataan Presiden itu semua demi kepentingan negara. Supaya APBN kita digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat,” tutur Muzani dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu (26/3/2022).

Dalam pandangannya, perekonomian Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan pasca pandemi Covid-19 jika dana APBN digunakan lebih banyak untuk membeli barang dan jasa dari dalam negeri.

Baca juga: Saat Jokowi Ancam Reshuffle Para Menteri yang Gemar Belanja Produk Impor...

“Dengan memprioritaskan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa di semua lini pemerintah, maka itu menjadi sebuah komitmen untuk kita bisa menjadi negara maju dan berdiri di atas kaki sendiri,” paparnya.

Muzani berpandangan, impor hanya bisa dilakukan jika produk dalam negeri tak mencukupi kebutuhan masyarakat dan belum bisa diproduksi di dalam negeri.

“Itu semata-mata demi memberikan insentif bagi pertumbuhan ekonomi negara. Jika kesadaran itu bisa tumbuh dalam diri kita, saya rasa pengingkatan APBN kita dari tahun ke tahun yang akan datang lebih baik,” imbuhnya.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan kekesalannya atas kementerian dan lembaga yang masih melakukan impor untuk kebutuhan operasionalnya sehari-hari.

Hal itu disampaikannya saat membuka acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Jokowi Perintahkan Tindak Peredaran Produk Impor Dicap Lokal, Jaksa Agung Instruksikan Jajarannya Operasi Intelijen,

Ia menyinggung Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Syafrul Yasin Limpo serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Jokowi meminta pada Budi untuk tidak melakukan impor alat kesehatan (alkes) yang bisa diproduksi di dalam negeri.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun geram dengan Syafrul karena mendapati banyak traktor berasal dari luar negeri.

Terakhir, Kemendikbud Ristek disinggung Jokowi karena hanya memakai anggaran Rp 2 triliun untuk membeli produk dalam negeri.

“Urusan beli bangku, beli kursi, masak mau impor kita? Laptop mau impor kita? Kita sudah bisa bikin semuanya itu. Sudahlah jangan diterus-teruskan,” tegas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com