Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2022, 13:13 WIB

ASMAT, KOMPAS.com - Motor listrik berwarna merah yang sempat dinaiki Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, kini diabadikan oleh pemerintah setempat.

Pantauan Kompas.com di Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, pada Jumat (25/3/2022), motor tersebut terparkir rapi dalam ruangan museum.

Motor itu tampak memiliki pelat bertuliskan RI 1, serta ditempelkan stiker bertuliskan 'dilarang duduk di sini'.

Tampak, motor tersebut serupa dengan motor berbahan bakar bensin, namun motor itu tidak memiliki spion dan knalpot.

Motor listrik tersebut dipanjang berdampingan di dalam ruangan yang berisi barang-barang peninggalan sejarah Suku Asmat.

Baca juga: Soal Jangan Ganggu Jatah PKB, Pengamat: Itu Warning Cak Imin ke Jokowi

Pengelola Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, Erick, menyatakan motor listrik berwarna merah hitam itu dipakai Jokowi untuk berkendara dari Pelabuhan Besar, Distrik Agats menuju proyek jembatan gantung yang tengah dibuat saat itu.

Adapun Jokowi mengunjungi Distrik Agats pada 12 April 2018 lalu. Ibu Negara Iriana Joko Widodo turut membonceng Presiden Jokowi saat itu.

"Jalan dari Pelabuhan Besar ke tempat proyek jembatan terus balik lagi," ucap Erick.

Menurut Erick, setelah kunjungan itu, Bupati Asmat Elisa Kambu menyarankan agar motor listrik yang dipakai Kepala Negara untuk disimpan di museum.

"Bupati yang sarankan," katanya.

Secara terpisah, seorang warga asal Asmat bernama Yance mengatakan sempat melihat langsung Jokowi saat datang ke kotanya pada 2018 silam.

Yance mengatakan, saat itu para warga Distrik Agats sangat antusias untuk melihat dan menyambut Presiden.

Baca juga: Daftar Kementerian dan Lembaga yang Kena Omel Jokowi soal Belanja Barang Impor

Ia mengungkapkan, saat itu Jokowi tidak lama datang ke lokasi itu.

"Satu jam aja. Karena mau lihat jembatan," ucap Yance.

Presiden Joko Widodo memboncengi Ibu Negara Iriana saat blusukan di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Kamis (12/4/2018).KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Presiden Joko Widodo memboncengi Ibu Negara Iriana saat blusukan di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Kamis (12/4/2018).

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, Kamis (12/4/2018), blusukan di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, dengan menggunakan moda transportasi motor listrik.

Saat hendak menuju lokasi pertama, yakni Gedung Serba Guna Widya Mandala, Presiden Jokowi mengenakan helm terlebih dahulu sebelum menaiki motor berpelat RI-1. Sedangkan, Iriana sudah mengenakan helm terlebih dahulu.

Kemudian, Presiden Jokowi menarik tuas gas dan mulai berkeliling Kota Agats. Irana berpegangan pada pinggang Jokowi.

Jalan di Kota Agats berada di atas tanah. Sebab, seluruh daerah itu berupa rawa. Jalan terdiri dari aspal yang ditopang beton. Lebarnya tidak lebih dari 3 meter.

Baca juga: Saat Jokowi Ancam Reshuffle Para Menteri yang Gemar Belanja Produk Impor...

Banyak pula jalanan yang masih berupa papan kayu sehingga motor yang melintas mesti lebih berhati-hati.

Masyarakat setempat yang menunggu kehadiran Presiden Jokowi di pinggir jalan terkejut orang nomor satu di Indonesia itu naik motor dan mengendarai sendiri. Apalagi, Presiden Jokowi memboncengkan Iriana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PPP Ingin Pemilu 2024 Tetap Digelar dengan Sistem Proporsional Terbuka

PPP Ingin Pemilu 2024 Tetap Digelar dengan Sistem Proporsional Terbuka

Nasional
Jokowi Sebut Sikap Cawe-cawe demi Bangsa dan Negara

Jokowi Sebut Sikap Cawe-cawe demi Bangsa dan Negara

Nasional
Survei LSI Denny JA: Prabowo Diyakini Lebih Mampu Tumbuhkan Ekonomi Ketimbang Ganjar

Survei LSI Denny JA: Prabowo Diyakini Lebih Mampu Tumbuhkan Ekonomi Ketimbang Ganjar

Nasional
PPP Akan Usulkan Dua Nama Cawapres untuk Dampingi Ganjar Pranowo

PPP Akan Usulkan Dua Nama Cawapres untuk Dampingi Ganjar Pranowo

Nasional
Dukung Mahfud MD Basmi Korupsi

Dukung Mahfud MD Basmi Korupsi

Nasional
Bantah Terlibat Kasus Dugaan Suap MA, Windy Idol: Jangan Dzalim Sama Saya

Bantah Terlibat Kasus Dugaan Suap MA, Windy Idol: Jangan Dzalim Sama Saya

Nasional
Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Kuasai 3 Provinsi, Ganjar 2 Provinsi

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Kuasai 3 Provinsi, Ganjar 2 Provinsi

Nasional
Soal Keppres Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, KSP: Kita Tunggu

Soal Keppres Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, KSP: Kita Tunggu

Nasional
Enggan Tanggapi Denny Indrayana, KPU Tunggu Putusan Resmi MK soal Sistem Pemilu

Enggan Tanggapi Denny Indrayana, KPU Tunggu Putusan Resmi MK soal Sistem Pemilu

Nasional
Putusan MK soal Sistem Pemilu Diduga Bocor, Pemerintah Enggan Berandai-andai Putusan Resminya

Putusan MK soal Sistem Pemilu Diduga Bocor, Pemerintah Enggan Berandai-andai Putusan Resminya

Nasional
Kapolri Buka Kemungkinan Selidiki Isu Dugaan Kebocoran Putusan MK

Kapolri Buka Kemungkinan Selidiki Isu Dugaan Kebocoran Putusan MK

Nasional
Survei Populi Center: Elektabilitas PDI-P Moncer, Ungguli Gerindra dan Golkar

Survei Populi Center: Elektabilitas PDI-P Moncer, Ungguli Gerindra dan Golkar

Nasional
Sesalkan Pernyataan Denny Indrayana, Sekjen PDI-P: Ciptakan Spekulasi Politik Bahkan Menuduh

Sesalkan Pernyataan Denny Indrayana, Sekjen PDI-P: Ciptakan Spekulasi Politik Bahkan Menuduh

Nasional
PDI-P dan PPP Sepakat Kerja Sama Menangkan Ganjar dan Pileg 2024

PDI-P dan PPP Sepakat Kerja Sama Menangkan Ganjar dan Pileg 2024

Nasional
Mahfud Sebut Dugaan Kebocoran Putusan MK Penuhi Syarat untuk Direspons Polisi

Mahfud Sebut Dugaan Kebocoran Putusan MK Penuhi Syarat untuk Direspons Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com