Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Warga Pedalaman Asmat Minta Sekolah dan Guru kepada Menteri Risma

Kompas.com - 25/03/2022, 16:58 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

ASMAT, KOMPAS.com - Tinggal di pedalaman Kabupaten Asmat, Papua, tidak membuat warga Kampung Erosaman, Distrik Derkoumur, abai terhadap pendidikan anak-anak. Bangunan sekolah dan guru jarang ada di sana.

Namun, Kepala Kampung Erosaman, Samuel Asagome, tidak menerima begitu saja kenyataan itu. Dia kemudian membangun rumah yang diperuntukan bagi guru serta aula kecil yang bisa dijadikan tempat pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Ini (aula dan rumah guru) baru dibangun tahun kemarin," kata Samuel Asagome di Kampung Erosaman, Distrik Derkoumur, Kabupaten Asmat, Papua, Rabu (23/4/2022).

Baca juga: Perjalanan Menuju Distrik Agats: Ibu Kota Kabupaten Asmat Papua yang Perlu 5 Jam via Jalur Laut

Samuel menceritakan, selama ini anak-anak harus berjalan jauh ke kampung tetangga untuk bisa bersekolah.

Samuel menggunakan dana desa untuk membangun aula kecil dan taman bermain bagi anak-anak PAUD. Menurut dia, ada banyak anak kecil di kampungnya.

Ia berharap, dengan dibangunnya gedung PAUD di Kampung Erosaman, anak-anak dari kampung lain bisa ikut bersekolah di tempat itu.

"Ini rumah dari dana desa. Sudah saya siapkan rumah guru dan mungkin saya bisa menawarkan harus bangun PAUD supaya yang ada titik tengah ini dari tetangga bisa sekolah di sini," ujarnya.

Warga lainnya di Erosaman juga menyatakan keinginan agar kampungnya dibuatkan gedung sekolah menangah pertama (SMP). Permintaan itu disampaikan saat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma melakukan kunjungan kerja pada Kamis kemarin ke kampung itu.

Warga itu mengungkapkan, SMP terdekat dari Erosaman ada di Distrik Pantai Kaswari. Tak hanya jauh, anak-anak SMP antar dua distrik berbeda itu kerap terlibat perkelahian atau baku pukul.

"Bahkan guru-guru yang ada di kabupaten itu terlalu banyak. Kalau di pedalaman tidak ada guru," imbuh warga itu.

Respons Risma

Terkait permintaan warga desa itu, Risma menyatakan akan mengirimkan televisi dan jaringan pendukungnya guna membantu anak-anak pedalaman melakukan pembelajaran. Menurut Risma, adanya televisi bisa membantu anak belajar dari jarak jauh.

"Di Jawa juga sekarang anak-anak belajar tidak sepenuhnya masuk sekolah ketemu guru. Mereka juga belajar lewat TV (televisi). Nanti ini kita pasang TV," ujar Risma.

"Saya pasang (TV) ini di suku anak dalam di Jambi di tengah hutan. Rumahnya seperti ini mereka. Ini anak-anak belajar gunakan TV ," tambah dia.

Baca juga: Mengenal Asal Usul Suku Asmat, Suku Asli Papua, Ciri Khas, dan Tradisi

Risma melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sarmi, Kota Jayapura dan Kabupaten Asmat, Papua pada 22-24 Maret 2022 dalam rangka memberdayakan masyarakat setempat.

Selama kunjungan itu, selain memberikan bantuan berupa benih ikan dan bibit tanaman, Risma juga memberikan kios sembako, alat penjernih air, serta bantuan alat tenaga surya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu juga banyak mendengar aspirasi warga di bidang pendidikan.

"Jadi sebetulnya yang mereka inginkan itu pendidikan. Hampir semua itu mereka masalah pendidikan. Jadi, nah kami bisa memberikan bantuan terbatas, karena kami kan tidak hence on langsung di pendidikan. Jadi kami nangani itu," ungkap Risma di Kampung Amagais, kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com