JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mendukung usulan pemungutan suara pada pemilihan umum (pemilu) menggunakan metode pemilihan elektronik atau e-voting.
"Ya memang mau enggak mau memang ada satu hari harus ke sana arahnya," kata Muhaimin ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: 2 Satelit Diorbitkan untuk Dukung Pemilu 2024 Sistem E-voting
Namun, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengungkapkan metode tersebut belum bisa diterapkan pada Pemilu 2024.
Pasalnya, ia menilai, masih banyak yang harus dilakukan pemerintah maupun penyelenggara pemilu untuk mengakomodasi e-voting.
"Menurut saya sih bukan pemilu kali ini ya. Pemilu kali ini belum siap. Ya, pemilu yang akan datang seharusnya. Karena kan harus persiapan," jelasnya.
Baca juga: Dukung Usulan E-Voting, Wakil Ketua Komisi II Dorong Pemerintah Revisi UU Pemilu
Ia pun kemudian mengungkapkan ada tiga hal untuk mempersiapkan e-voting di Indonesia.
Pertama, soal kepercayaan atau trusted semua pihak pada teknologi digital. Ia mengatakan, teknologi digital tersebut harus terhindar dari manipulasi.
Menurutnya, e-voting perlu terhindar dari kebocoran data seperti yang marak terjadi di Indonesia.
"Bahayanya di situ. Karena ini trusted itu penting. Kalau teknologinya masih ecek-ecek ya bahaya," imbuh dia.
Kedua, kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital dinilai perlu ditingkatkan sebelum penerapan e-voting.
Baca juga: Mungkinkah Pemilu 2024 Terapkan Sistem E-Voting?
Ketiga, yang paling penting menurut Cak Imin adalah pengawasan terhadap jalannya pemungutan suara melalui e-voting.
Ia meminta tetap ada pihak pengawas meski nantinya e-voting diterapkan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengusulkan agar pemungutan suara dalam Pemilu tahun 2024 menerapkan sistem voting elektronik atau e-voting.
Baca juga: Menkominfo Usulkan Pemilu 2024 Terapkan Sistem E-Voting
Menurut Johnny, sistem pemungutan suara Pemilu dengan e-voting sudah banyak dilakukan di beberapa negara.
“Pengadopsian teknologi digital dalam giat Pemilu memiliki manfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontestasi politik yang legitimate, baik dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara hingga transmisi dan tabulasi hasil pemilu,” kata Johnny dalam keterangan tertulis, Selasa (22/03/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.