Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Berencana Bertemu Megawati Bahas Penundaan Pemilu

Kompas.com - 25/03/2022, 16:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, berencana akan bertemu Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, untuk membahas wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Namun, Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin itu masih merahasiakan kapan pertemuan dengan Megawati itu akan berlangsung.

"Rahasialah hahaha.... Nanti kalau sudah ada tanda-tanda, nanti saya kasih tahu. Untuk sementara ya rahasia dulu," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Sinyal Kecemasan Cak Imin dalam Bayang-bayang Reshuffle Kabinet Jokowi

Wakil Ketua DPR itu juga belum mau mengungkapkan terkait sikap-sikap partai koalisi terhadap wacana penundaan pemilu itu. Menurut dia, sikap-sikap ketua umum partai koalisi pemerintah belum terungkap atau masih rahasia.

"Belum ada yang perlu disampaikan. Semuanya masih serba rahasia ya. Serba tertutup. Nanti kalau ada yang baru, nanti disampaikan," ujar dia.

Cak Imin menyatakan akan terus melakukan komunikasi dengan partai politik lain tentang wacana penundaan pemilu itu, termasuk perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut dia, hal itu akan berkaitan dengan wacana amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Pasti, kita terus komunikasi dengan partai-partai, pasti," ucapnya.

Sebelumnya, Cak Imim menyatakan dia menunggu bisa bertemu Megawati Soekarnoputri. Hal itu disampaikannya saat merespons sikap PDI-P yang menolak keras wacana menunda Pemilu 2024 yang ia lontarkan.

Baca juga: Cak Imin Klaim Wacana Menunda Pemilu Idenya Sendiri, Bukan dari Luhut

"Saya menunggu dipanggil Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) dulu. Belum ketemu Bu Mega," kata Muhaimin pada 24 Maret.

Ia mengatakan, setelah melempar wacana menunda pemilu ke publik ia akan berkomunikasi dengan partai-partai politik, termasuk dengan PDI-P yang terang-terangan menolak ide tersebut.

Baca juga: Megawati Disebut Perintahkan Kader PDI-P Tak Komentari Isu Penundaan Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com