Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Konsumsi Ikan, Kementerian KP Adakan Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan

Kompas.com - 25/03/2022, 16:25 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) terus berupaya menggenjot angka konsumsi ikan (AKI) nasional melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Program ini bertujuan untuk mendorong minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan.

Adapun program tersebut salah satunya diwujudkan Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dengan menggelar “Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan” di beberapa wilayah di Indonesia pada Rabu (16/3/2022) hingga Rabu (23 /3/2022).

Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan pelatihan tersebut merupakan bentuk dukungan pihaknya dalam mengurangi permasalahan gizi, seperti stunting.

Pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan, kata dia, juga merupakan wujud untuk mengedukasi masyarakat agar dapat meningkatkan nilai konsumsi ikan yang tergolong rendah di beberapa daerah.

Baca juga: Tingkatkan Minat Konsumsi Ikan, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan di Kapuas Hulu

"Melalui program Gemarikan, Kementerian KP menargetkan AKI nasional sebesar 62,05 kg per kapita per tahun pada 2024 sebagai upaya pencegahan stunting," jelas Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/3/2022).

Ia menjelaskan, pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan merupakan komitmen BRSDM dalam menyukseskan program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono.

Program prioritas yang dimaksud adalah membangun kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal, khususnya pada hilirisasi produk.

“Jika masyarakat terlatih mengolah produk perikanan menjadi kuliner yang lezat, higienis, dan dikemas secara menarik, maka ini akan menjadi peluang usaha baru,” ucap Nyoman.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Kementerian KP Gelar Diversifikasi Produk Perikanan

Tak hanya peluang usaha, lanjut dia, dari pelatihan tersebut juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. 

Cetak SDM berkelanjutan

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, pihaknya berharap kegiatan pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan.

“Saya mengharapkan, pelatihan ini tidak hanya dapat meningkatkan AKI saja, tetapi juga dapat mencetak SDM yang dapat berwirausaha secara mandiri tentunya dengan didampingi oleh para penyuluh,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Muhtarom mengatakan, pelatihan olahan ikan sangat penting. 

Baca juga: 15 Resep Olahan Ikan Teri untuk Lauk Sehari-Hari, Tidak Terlalu Asin

Sebab, sebut dia, selain meningkatkan konsumsi ikan, juga pelatihan tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Khususnya di Kabupaten Madiun yang memang wilayahnya jauh dari pesisir, tingkat konsumsi ikannya hanya 19,20 kg per kapita per tahun,” ujar anggota dewan daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) itu.

Dari hasil tersebut, imbuh Muhtarom, artinya konsumsi ikan di Madiun masih minim dibandingkan dengan wilayah provinsi maupun nasional. Hal ini membuat minat konsumsi ikan masyarakat dirasa masih kurang.

Halaman:


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com