Selain itu, akses untuk air bersih masih terbatas. Sehari-harinya warga biasa menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhannya mandi hingga minum.
"Memang (wilayah) Asmat ini untuk air minun sangat susah karena ini daerah lumpur," ucap Kepala Dinas Kabupaten Asmat Sosial Amir.
Baca juga: Risma Datangi Erosaman Papua, Warga Tagih Janjinya: Ibu Janji Kasih 3 Fiber, Baru Dapat 1...
Selain itu, Kampung Erosaman dan Amagais sudah terbiasa menjalani hidup dalam kegelapan.
Dua kampung itu juga merupakan bagian dari banyaknya lokasi pedalaman Papua yang tidak memiliki akses internet. Sinyal ponsel juga hanya terdeteksi di beberapa titik tertentu.
Akses listrik di Kampung Erosaman juga masih sangat terbatas, bahkan nyaris tidak ada.
Robby Hesime selaku Kepala Distrik menyatakan, dari total 6 kampung yang di bawahinya, hanya 2 wilayah yang sudah memiliki listrik.
"(Ada listrik) Di kampung Yamkap sama Amaro. itu juga dapat bantuan dari (pemerintah) pusat," ungkapnya.
Tidak heran jika Kampung Erosaman dan Amagais termasuk sebagai daerah pedalaman. Pasalnya, wilayah itu jauh dari perkotaan.
Sulitnya akses juga menjadi tantangan tersendiri bagi pihak lain untuk keluar-masuk kampung di Distrik Derkoumur.
Untuk bisa masuk ke perkampungan Erosaman dan Amagais, harus dengan menerjang liarnya ombak di lautan lepas, kemudian masuk ke muara menuju aliran kali Derkoumur.
Apabila cuaca baik, setidaknya diperlukan waktu minimal 3 jam untuk sampai ke lokasi itu dari Kota Agats.
Lokasi Kampung Erosaman berada tepat sebelum Kampung Amagais. Namun, tetap saja dua wilayah itu memerlukan waktu sekitar 10 menit dengan jika diakses dengan menggunakan speedboat.
Sebelum memasuki wilayah itu, kehidupan sederhana perkampungan dari Distrik Pantai Kaswari dan Distrik Derkoumur jadi pemandangan utama.
Baca juga: PLN Klaim Elektrifikasi di Papua Barat Mencapai 99,99 Persen
Aliran air yang dilintasi sepanjang kali tampak memesona.
Air bak cermin dan hijaunya pepohonan akan membuat perjalanan berjam-jam jadi tidak membosankan.
Kendati demikian, jika cuaca sedang buruk, ada potensi perjalanan ke dua kampung itu memakan waktu lebih dari 7 jam, tergantung dengan tingginya ombak laut.
Jika laut tidak bersahabat, tak jarang banyak kapal cepat harus bersinggah di perkampungan lain sepanjang jalur akses menuju Distrik Derkoumur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.