Menurut Auliansyah, pelaku berdalih bahwa kerja robot trading Fahrenheit dapat memantau dan mengamankan uang yang diinvestasikan oleh anggotanya.
"Jadi nanti robot ini bisa mengamankan uang masyarakat ini, tidak akan kalah, tidak akan hilang, jadi akan untung terus," tutur Auliansyah.
"Inilah akhirnya masyarakat tergerak untuk meletakkan uangnya di robot trading tersebut," jelasnya.
Pihak kepolisian mengungkapkan, korban penipuan robot trading Fahrenheit hingga kini berkisar 100 orang.
"Sudah ada 100 orang yang lapor kepada kami," ucap Auliansyah.
Auliansyah pun menduga masih banyak yang menjadi korban karena tergiur berinvestasi melalui robot trading Fahrenheit. Meski begitu, hingga kini polisi belum dapat memastikan berapa jumlah anggota dari aplikasi tersebut.
Sementara itu, Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Kombes Ma'mun mengungkapkan, jumlah kerugian korban robot trading Fahrenheit ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.
“Dari 18 korban yang kita mintai keterangan, (kerugian) baru ratusan miliar,” ucap Ma'mun dalam keterangannya, Rabu (23/3/2022).
Ia menuturkan, para korban itu mewakili kelompoknya masing-masing.
“Itu rupanya mereka mewakili kelompok-kelompoknya, jadi satu kelompok itu ada 15 ada 20 orang, ada 100 orang,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.