Pemerintah diperkirakan perlu mengimpor 2.842.226 ton kedelai tahun ini, untuk menambal kebutuhan dalam negeri 2.983.511 ton. Sebab, ketersediaan kedelai tanpa impor tahun ini diklaim hanya 391.285 ton.
Dari segi kuantitas, impor kedelai akan menjadi impor terbesar dibandingkan komoditas-komoditas pangan strategis lain yang juga diperkirakan butuh impor.
Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Kemendag: Kenaikan Harga Tahu dan Tempe Tidak Terhindarkan
Sebagai gambaran, pemerintah memproyeksikan impor bawang putih sebesar 366.900 ton, gula konsumsi 234.692 ton, dan daging sapi 134.356 ton.
Syahrul mengeklaim bahwa pihaknya memang perlu melakukan stabilisasi kedelai. Ia menyebut sejumlah agenda telah disusun untuk itu.
“Jangka pendek atau darurat/SOS dengan buffer stock 20.000 ton in/out. Agenda temporer memperluas tanaman kedelai, April, Juni, Juli, Oktober, masing-masing 300.000 hektar, dan agenda permanen memperluas tanaman kedelai dengan target 1 juta hektar tahun depan,” jelas Syahrul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.