Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Sebut Tingginya Tingkat Imunitas Penduduk Terhadap Covid-19 Tak Jamin Cegah Lonjakan Kasus

Kompas.com - 22/03/2022, 15:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, tingginya tingkat antibodi penduduk terhadap Covid-19 tidak menjamin dapat mencegah lonjakan kasus.

Dicky mengatakan, hal tersebut berkaca dari pengalaman di negara-negara Eropa yang sudah memiliki cakupan vaksinasi tinggi, namun, lonjakan kasus Covid-19 masih tetap terjadi akibat varian baru virus Corona.

"Situasi di negara-negara Eropa dengan modal imunitasnya bahkan ada yang di atas 90 persen lebih, itu tidak menjadi jaminan untuk tidak terjadi lonjakan terutama dalam hal ini lonjakan kesakitan masuk RS, maupun kematian, ini karena apa, karena varian," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Dicky mengatakan, varian baru virus Corona juga diketahui dapat menurunkan efikasi vaksin Covid-19.

Baca juga: Epidemiolog: Hasil Sero Survei Bisa Jadi Acuan Kebijakan Terkait Pandemi

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk memahami perkembangan Covid-19 dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penularan virus.

"Dengan sistem deteksi yang juga tetap terjaga kuat itu menjadi bagian atau kombinasi yang penting yang tak bisa diabaikan," ujarnya.

Dicky menekankan, jika protokol kesehatan tidak dijalankan dengan baik, lonjakan kasus Covid-19 bisa kembali terjadi meski tidak sebesar gelombang Delta dan Omicron.

"Dan berisiko pada wilayah yang cakupan vaksinasinya buruk atau pelonggarannya yang tidak terukur," ucap dia.

Lebih lanjut, terkait kemungkinan pelonggaran aktivitas masyarakat selama bulan Ramadhan, Dicky mengingatkan, penerapan protokol kesehatan di seluruh fasilitas publik tak boleh dihilangkan.

"Meski level pembatasan tidak seketat dulu. Tapi tetap ada, protokol kesehatannya juga tetap ada, pakai masker tetap, seperti di sini pakai masker tapi shalatnya sudah bisa berdekatan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Para peneliti dari FKM UI mengungkapkan hasil sero survei yang dilakukan pada November-Desember 2021.

Baca juga: Hasil Sero Survei: 74 Persen Penduduk Indonesia Sudah Terinfeksi Covid-19

Sero survei adalah penelitian kekebalan masyarakat terhadap virus penyebab Covid-19. Penelitian dengan mengecek antibodi yang berada di dalam darah.

Ahli epidemiologi Pandu Riono mengatakan, survei serologi penting dilakukan untuk menggambarkan tingkat kekebalan yang dimiliki masyarakat terhadap Covid-19.

Kekebalan tersebut diperoleh dari infeksi alamiah dan vaksinasi Covid-19.

"Dengan imunitas kadar yang cukup tinggi maka kita bisa menekan pasien yang harus dirawat di RS, ICU atau sampai wafat," kata Pandu dalam konferensi pers secara virtual terkait "Hasil Serologi Survey Nasional", Jumat (18/3/2022).

Hasil survei serologi menunjukkan bahwa 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Tingkat antibodi Covid-19 paling tinggi pada mereka yang sudah divaksinasi dosis kedua.

Selain itu, 73,9 persen penduduk Indonesia yang belum divaksinasi sudah memiliki antibodi Covid-19.

"Hal ini menunjukkan bahwa proprosi penduduk yang terinfeksi Covid-19 sudah tinggi," ujar salah satu peneliti dari FKM UI Iwan Ariawan.

Baca juga: Hasil Sero Survei: 86,6 Persen Populasi Indonesia Sudah Miliki Antibodi Covid-19

Adapun survei ini dilakukan dengan melibatkan sampel di 100 kabupaten/kota. Kemenkes dan FKM UI mengambil 20 orang sampel utama dan 60 serta sampel cadangan di setiap desa/kelurahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Nasional
Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Nasional
Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com