Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kudu Insight
Riset dan analisis

Kudu Insight merupakan kolaborasi Kompas.com dan Kudu, periset dan pengolah data. Kudu Insight menyajikan kajian, analisis, dan visualisasi olah data digital atas fenomena dan peristiwa yang mencuat di publik dan ranah digital.

Menghitung Kesiapan Dunia dan Indonesia Menuju Status Endemi Covid-19

Kompas.com - 22/03/2022, 06:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nurvirta Monarizqa, Ingki Rinaldi, & Palupi Annisa Auliani

SETELAH lebih dari dua tahun menghadapi pandemi Covid-19, sejumlah negara mulai melonggarkan berbagai aturan yang ditujukan untuk mengatasi persebaran virus corona.

Spanyol, pada Januari 2022, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, menjadi negara Eropa pertama yang secara terbuka menggagas diperlukannya evolusi perlakuan terhadap Covid-19, yaitu perubahan dari status pandemi menjadi endemi.

Sejumlah negara lain, sebagaimana dilaporkan dalam beragam pemberitaan, tercatat mulai melonggarkan sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19. Misalnya, sebagaimana terjadi di Inggris, Denmark, dan Perancis.

Indonesia bukanlah pengecualian. Dikutip dari Kompas.com edisi 2 Maret 2022, pemerintah tengah menyiapkan peta jalan transisi dari pandemi ke endemi. Di dalamnya tercakup prakondisi kesehatan dan yang terkait dengan pelayanan kesehatan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang pada 11 Maret 2020 mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi, menyatakan bahwa pandemi masih jauh dari selesai. Seperti dikutip dari Kompas.id edisi 10 Maret 2022, pernyataan tersebut merujuk pada keterangan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Status endemi, dikutip dari artikel yang ditulis Novrina W Resti di laman itjen.kemdikbud.id, merujuk artinya pada penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. Kemunculan penyakit terjadi secara konstan, dengan contohnya endemi demam berdarah dengue.

Adapun pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Contohnya, Covid-19 dalam status saat ini.

Sementara itu, epidemi adalah penyakit menular dengan cepat di daerah luas dengan menimbulkan banyak korban. Contohnya, epidemi virus Ebola.

Guna menyigi lebih detail kesiapan sejumlah negara, dan juga Indonesia, terkait kemungkinan transisi dari status pandemi ke endemi, Kudu melakukan analisis di sejumlah negara dengan menghitung sejumlah indikator terkait.

Basis dan indikator analisis

Beberapa negara dipilih dalam analisis ini. Pertama, sejumlah negara yang melakukan pelonggaran internal maupun eksternal, yakni Thailand, Perancis, Portugal, Israel, Belanda, Jerman, Italia, Singapura, Norwegia, Jepang, Afrika Selatan, Austria, Australia, Yunani, Spanyol, Fiji, Swedia, Kanada, Denmark, Inggris, Maroko, Irlandia, Selandia Baru, Bahama, Uni Emirat Arab, Swiss, Vietnam, Filipina, dan Amerika Serikat.

Kemudian, beberapa negara yang melakukan pengetatan, seperti India, Hong Kong, Brasil, China, dan Meksiko. Pemilihan ini berdasarkan data yang dikutip dari laman Northstar Meetings Group pada 5 Maret 2022, sejumlah pemberitaan di beberapa media, serta pengalaman penulis di sebagian negara-negara tersebut.

Adapun sejumlah indikator yang digunakan sebagian di antaranya adalah jumlah kasus baru per sejuta orang, jumlah vaksinasi penuh baru per seratus orang, jumlah total vaksin booster per seratus orang, jumlah tempat tidur di rumah sakit per seribu orang, dan jumlah dokter per seribu orang.

Seluruh data diambil dari laman Our World in Data pada Senin (7/3/2022). Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa tidak seluruh data yang terdapat di laman tersebut berisikan data terkini. Misalnya, data mengenai jumlah rumah sakit di Indonesia, yang merupakan data dari tahun 2017. Di luar itu, indikator lain merupakan data terbaru.

Visualisasi di bawah ini memberikan gambaran mengenai posisi Indonesia di antara sejumlah negara lain, dalam konteks catatan kasus-kasus yang baru muncul dan tingkat kematian per sejuta orang.

Masing-masing dibedakan antara negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.

Visualisasi kasus-kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian baru per sejuta orang. Gambaran ini adalah kondisi di negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.KUDU INSIGHT/NURVIRTA MONARIZQA/PALUPI ANNISA AULIANI Visualisasi kasus-kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian baru per sejuta orang. Gambaran ini adalah kondisi di negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.

Dari hasil analisis di atas, terlihat bahwa jumlah kasus baru Covid-19 per sejuta orang dan tingkat kematian baru per sejuta orang di Indonesia relatif rendah. Hal ini terutama manakala disandingkan dengan catatan dari negara-negara lain.

Sekalipun demikian, terdapat indikator lain yang menuju pada arah terbentuknya kekebalan di tingkatan populasi. Hal ini cenderung berkaitan dengan penentuan status endemi atau pandemi, dan relatif berhubungan dengan jumlah atau persentase penduduk yang sudah mendapatkan vaksin penuh dan vaksin booster.

Lalu, visualisasi di bawah ini memberikan gambaran mengenai posisi Indonesia di antara sejumlah negara lain, dalam konteks persentase penduduk yang sudah mendapat vaksin booster dan persentase penduduk yang telah mendapatkan vaksin penuh.

Masing-masing dibedakan antara negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.

Visualisasi persentase penduduk mendapatkan vaksin booster dan persentase penduduk beroleh vaksin penuh. Gambaran ini adalah kondisi di negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.KUDU INSIGHT/NURVIRTA MONARIZQA/PALUPI ANNISA AULIANI Visualisasi persentase penduduk mendapatkan vaksin booster dan persentase penduduk beroleh vaksin penuh. Gambaran ini adalah kondisi di negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.

Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa Indonesia berada di jajaran bawah dalam hal persentase penduduk yang sudah memperolah vaksin booster. Adapun untuk persentase penduduk yang mendapatkan vaksin penuh, Indonesia berada di kisaran sekitar 60 persen.

Berikutnya, kami menyigi data terkait jumlah fasilitas kesehatan per seribu orang penduduk. Masing-masing adalah indikator mengenai jumlah tempat tidur (kasur) di rumah sakit per seribu orang penduduk, dokter per seribu penduduk, dan perawat per seribu penduduk.

Data-data terkait kami nilai mewakili arah peta jalan Indonesia menuju status endemi yang disiapkan pemerintah. Di dalamnya termasuk hal-hal yang terkait dengan prakondisi kesehatan dan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.

Visualisasi jumlah tempat tidur (kasur) di rumah sakit per seribu orang penduduk, jumlah dokter per seribu penduduk, dan jumlah perawat per seribu penduduk. Gambaran ini adalah kondisi di negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.KUDU INSIGHT/NURVIRTA MONARIZQA/PALUPI ANNISA AULIANI Visualisasi jumlah tempat tidur (kasur) di rumah sakit per seribu orang penduduk, jumlah dokter per seribu penduduk, dan jumlah perawat per seribu penduduk. Gambaran ini adalah kondisi di negara-negara yang diidentifikasi cenderung melakukan pelonggaran sebagian aturan atau kebijakan pembatasan aktivitas yang sebelumnya diterapkan untuk menghambat persebaran Covid-19, relatif melakukan pengetatan, dan kondisi Indonesia.

Transisi dari status pandemi ke endemi, atau fase respons yang bertransisi menuju fase pemulihan dalam konteks penilaian risiko bencana, jelas tidak hanya tergantung pada sejumlah indikator dari berbagai kumpulan data di atas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com