Saya bertanya kepada salah satunya. Jawaban mengejutkan saya dapatkan. Ia mengaku tak ingin pindah walau dibayar dengan uang berapa pun.
Jika ada pilihan di antara pindah dan tidak pindah, makan yang dipilih adalah yang pertama alias tidak pindah.
Namun jika hanya ada satu pilihan, pindah, maka yang harus diperhatikan adalah kelangsungan mata pencaharian mereka. Jika pindah, mereka meminta kebun dan ladang untuk melanjutkan hidup.
Memang kehidupan di desa sering kali sangat berbeda dari kota. Mereka mengupayakan untuk kebutuhan sehari-hari dari hasil ladang. Ada bermacam sayuran, nasi, hingga ikan air tawar.
Jika tidak punya, mereka terbiasa bertukar dengan tetangga alias semacam barter.
Bahkan di sini karena daerahnya dekat dengan muara, banyak pula ikan dari muara yang dimanfaatkan oleh warga.
Meski mereka harus berhati-hati, karena masih ada sejumlah buaya yang tinggal di muara Ibu Kota Negara Nusantara.
Begitu kompleks masalah dalam pembangunan wilayah yang luasnya empat kali kota Jakarta. Banyak yang tidak yakin bahwa tahap awal pembangunan akan selesai pada 2024. Belum lagi soal gugatan Undang-undangnya di Mahkamah Konstitusi.
Menarik untuk dicermati!
Saya Aiman Witjaksono
Salam!