JAKARTA, KOMPAS.com - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) mengevakuasi penumpang kapal kayu yang karam di Perairan Tanjung Api, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (19/3/2022).
Kapal itu membawa 90 orang terdiri atas empat awak kapal dan 86 orang yang diduga calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal, dua di antara mereka telah meninggal dunia.
“Kapal ini membawa 90 orang penumpang terdiri dari empat awak kapal dan 86 orang penumpang yang diduga pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang dua di antaranya ditemukan telah meninggal dunia,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Minggu (20/3/2022).
Baca juga: Kapal Karam Dihantam Gelombang di Saumlaki, 15 ABK Selamat Usai Lompat ke Laut
Evakuasi dilaksanakan setelah Komandan Lanal (Danlanal) Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) Aan PT Sebayang mendapat perintah dari Komandan Lantamal (Danlantamal) I Laksamana Pertama TNI, Johanes Djanarko Wibowo, untuk memaksimalkan pencarian penumpang kapal karam.
Djanarko selanjutnya memerintahkan Komandan Posal (Danposal) Sei Berombang Letda Laut (T) Wahid Nurhidayat untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud) serta masyarakat nelayan setempat. Hal ini dilakukan untuk segera menyelamatkan penumpang kapal karam tersebut.
Personel Lanal Tanjung Balai Asahan bersama instansi terkait kemudian bergerak menuju lokasi dengan menggunakan kapal milik TNI AL, yaitu Patroli Keamanan Laut (Patkamla) TNI Pulau Jemur, Patkamla I - 1 - 57, Kapal Angkatan Laut (KAL) Pandang dan Kapal Basarnas RB 301.
Sesampai di lokasi Tim SAR segera melaksanakan proses evakuasi terhadap seluruh penumpangnya. Dalam proses evakuasi, para personel di lapangan mencurigai kapal tersebut mengangkut para PMI ilegal. Para korban yang selamat kemudian dibawa ke pos SAR Tanjung Balai Asahan untuk didata dan diserahkan ke Polres Asahan untuk diproses lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.