Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Stunting Disebabkan Pola Hidup dan Kualitas Pengasuhan Anak yang Rendah

Kompas.com - 18/03/2022, 15:12 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, salah satu masalah yang menyebabkan anak stunting yakni pola hidup dan pola pengasuhan yang rendah.

Hal tersebut, menurut Bintang berkaitan dengan ketidaksiapan seseorang menjadi orang tua.

"WHO menyebutkan, salah satu masalah stunting adalah karena tingginya pernikahan dini. Perempuan dan laki-laku usia anak yang melakukan pernikahan belum matang secara psikologis, pengetahuan dan pemahaman secara kehamilan, dan pola asuh anak belum baik," kata Bintang dari webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan Youtube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

Di sisi lain, secara fisik, organ reproduksi pasangan yang melakukan pernikahan dini juga belum terbentuk sempurna sehingga berisiko tinggi mengganggu perkembangan janin.

Baca juga: Tak Puas dengan Pernyataan Jokowi Soal Stunting, Megawati: Harusnya Tidak Ada

Selain itu, kemampuan finansial pasangan yang melakukan pernikahan dini juga belum cukup mapan.

"Yang menentukan asupan gizi yang didapatkan anak. Di samping risiko melahirkan bayi stunting, perkawinan anak salah satu bentuk tindak kekerasan terhadap anak. Perkawinan anak, baik itu laki-laki dan perempuan adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia," ujar Bintang.

Ia pun mengungkapkan, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, dari 32 provinsi di Indonesia, yang mendapat kategori baik hanya satu provinsi, yakni Bali.

Padahal, Indonesia menargetkan, pada tahun 2024 mendatang, persentase stunting bisa mencapai 14 persen.

Namun demikian, Bintang mengatakan, penurunan stunting di Indonesia dalam delapan tahun terakhir masih di angka 2 persen setiap tahun.

Baca juga: Sebelum Menikah Wajib Periksa Kesehatan, Menag: Cegah Stunting Perintah Agama

"Padahal untuk mencapai target RPJMN 14 persen, penurunan angka stunting mestinya ada di 2,7 persen per tahun," ujar dia.

Untuk itu, sinergi dan kolaborasi lintas sektor dengan berbagai macam stakeholder dan pengampu kepentingan harus dilakukan untuk memberikan jaminan anak mendapatkan pengasuhan yang berkualitas, dengan adanya pola asuh gizi yang baik serta tersedianya sanitasi yang layak.

“Saya selalu optimis dan percaya bahwa percepatan penurunan stunting akan tercapai asalkan ada sinergi dan kolaborasi lintas sektor, baik itu bersama dengan K/L, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga masyarakat, media, akademisi, maupun masyarakat secara umum merupakan kekuatan besar bagi bangsa ini dalam menurunkan angka stunting nasional," tandas Bintang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com