JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus mingguan positif Covid-19 menurun 64 persen setelah sebelumnya menunjukkan tren penurunan selama tiga pekan berturut-turut.
"Kasus positif mingguan turun setelah melewati puncaknya pada angka 390.000 kasus, jumlah penambahan kasus positif mingguan saat ini adalah 140.000 atau telah turun 250.000 kasus dari puncaknya," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Satgas Sayangkan Angka Testing Covid-19 Turun 52 Persen
"Penurunan kasus positif ini juga terjadi menyeluruh di seluruh provinsi di Indonesia," sambungnya.
Wiku mengatakan, kasus aktif Covid-19 juga mengalami penurunan selama dua pekan berturut-turut hingga mencapai 52 persen.
Ia mengatakan, kasus aktif Covid-19 sempat mencapai angka 580.000 pada 24 Februari 2022. Kemudian, per 14 Maret, jumlah kasus aktif menurun menjadi 280.000.
"Meskipun demikian angka saat ini masih jauh lebih tinggi hingga 3,5 kali lipat dengan kasus aktif per 1 Februari sebelum lonjakan kasus terjadi," ujarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Wiku berharap masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan kebijakan baru dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Sebab, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Februari 2022 menunjukkan bahwa 61,2 persen responden tak patuh menjalankan protokol kesehatan dengan alasan jenuh.
Baca juga: Menurun Drastis, Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Tersisa 998 Orang
Kemudian, sebanyak 46 persen responden merasa tidak nyaman menjalankan protokol kesehatan, 32 persen responden merasa situasi sudah aman, 24, 2 persen responden meyakini dirinya tidak tertular Covid-19 dan 22,7 persen responden dengan alasan tidak ada sanksi.
Wiku menyayangkan hal tersebut mengingat kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun masih efektif dan mudah dilakukan.
"Saya percaya kita bisa menjujung tinggi kewajiban bersama tersebut dibandingkan ego pribadi kita, seperti jenuh tidak nyaman dan tidak tertular," ucap Wiku.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.