Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kemenkes Baru Rilis Sijejak, Fitur Lacak Kontak Erat Covid-19 di PeduliLindungi

Kompas.com - 16/03/2022, 17:49 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengungkapkan alasan Kemenkes baru merilis fitur pelacakan kontak erat Covid-19 atau Sijejak melalui aplikasi PeduliLindungi.

Setiaji mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan penelitian terkait fitur Sijejak tersebut.

Sebab, aplikasi PeduliLindungi sudah difungsikan untuk beberapa hal terkait Covid-19 seperti status vaksinasi, hasil tes Covid-19 dan QR barcode untuk memasuki fasilitas umum.

Baca juga: Cara Gunakan Sijejak di PeduliLindungi Bisa Lacak Kontak Erat Covid-19

"Makanya ini ada background research yang kita lakukan," kata Setiaji dalam diskusi bertajuk "Pandemi, Data dan Pelayanan Publik di Indonesia", Rabu (16/3/2022).

Selain itu, Setiaji mengatakan, QR scanner yang terdapat di aplikasi PeduliLindungi juga berfungsi sebagai pelacakan kontak erat sehingga saat ini pelacakan kontak erat dapat dilakukan dengan sistem QR scanner dan fitur Sijejak.

"Dan kemudian juga yang kita lakukan dengan model e-HAC, itu juga sama kita dengan tracing. Kita simpan datanya 14 hari ke belakang," ujarnya.

Lebih lanjut, Setiaji mengatakan, selain pertimbangan penelitian, peluncuran fitur Sijejak juga membutuhkan edukasi terhadap masyarakat dan pemerintah daerah karena kontak erat dalam fitur tersebut lebih akurat.

"Kalau dengan bluetooth (Sijejak) ini akan sangat akurat karena jarak kurang lebih 2 meter itu terdeteksi yang bersangkutan," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Kemenkes resmi meluncurkan Sijejak pada Kamis (10/3/2022).

Sijejak merupakan fitur pelacakan kontak erat Covid-19 jarak dekat yang dapat diakses melalui aplikasi PeduliLindungi.

Fitur ini membantu pengguna PeduliLindungi mendapatkan informasi lebih cepat saat terdeteksi sebagai salah satu yang melakukan kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Sehingga mereka dapat segera melakukan tes dan karantina mandiri,” kata Setiaji.

Ia menjelaskan, Sijejak memanfaatkan pertukaran sinyal bluetooth dari jarak kurang dari 2 meter untuk mengumpulkan data kontak erat di antara para pengguna aplikasi PeduliLindungi dan menyimpannya di masing-masing ponsel maksimal selama 14 hari.

Ia mengatakan, apabila pengguna Sijejak terdeteksi sebagai orang yang positif Covid-19, maka sistem akan meminta persetujuan untuk mengunggah data pertukaran bluetooth yang telah disimpan.

Setelah data terunggah, pengguna lain yang terdata sebagai kontak erat dengan orang kasus positif tersebut akan mendapatkan pemberitahuan dan imbauan untuk melakukan tes hingga karantina mandiri melalui aplikasi WhatsApp.

Dalam implementasinya, Setiaji juga menjamin privasi dan keamanan data pengguna akan tetap terlindungi.

Baca juga: Cara Aktifkan Fitur Sijejak PeduliLindungi, Lacak Kontak Erat via Bluetooth

"Selain pertukaran data terjadi secara anonim, semua data juga terenkripsi dan tidak ada informasi terkait identitas pribadi yang disimpan oleh sistem maupun disebar antar pengguna," ujarnya.

Adapun fitur Sijejak dapat digunakan di aplikasi PeduliLindungi versi 4.1.16 untuk pengguna Android 6.0 (Marshmallow) ke atas dan seluruh pengguna iOS dengan mengikuti cara berikut ini:

• Unduh aplikasi PeduliLindungi versi terbaru
• Buat akun baru atau log in bila telah memiliki akun PeduliLindungi
• Buka menu Profil di kiri atas layar dan pilih fitur “Sijejak – Lacak Kontak Erat”
• Aktifkan Sijejak dengan mengetuk tombol pada atas layar
• Nyalakan bluetooth dan berikan akses ke perangkat sekitar agar fitur dapat berjalan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com