Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Savic Ali soal Sosok Gus Yahya Pimpin PBNU

Kompas.com - 16/03/2022, 14:55 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohamad Syafi’ Alieha atau Savic Ali menyampaikan pendangannya terkait Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Hal itu disampaikan Savic dalam tayangan YouTube Beginu Kompas.com yang dikutip Rabu (16/3/2022).

Menurut dia, Yahya menjadi sosok yang tepat untuk menahkodai generasi baru di PBNU saat ini.

“Saya senang ketika Gus Yahya maju ya, karena perlu regenerasi, sebab sekarang banyak sekali generasi muda di NU yang mungkin cara berpikirnya sudah berbeda, kacamata, cara pandang, berbeda,” tutur Savic.

Baca juga: Savic Ali: Komitmen Gus Yahya Tidak Ingin Membawa NU Terlalu Terseret Politik

“Saya kira butuh ketua yang lebih paham terhadap perubahan-perubahan yang tidak pasti ini, yang lebih antisipatif,” jelas dia.

Savic mengaku telah mengenal Yahya cukup lama dan sering bertukar pikiran.

Kala itu, ia lantas membantu Yahya untuk mempromosikan diri agar bisa dipandang sebagai sosok yang tepat memimpin NU.

Akhirnya Yahya dinobatkan sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 24 Desember 2021.

Baca juga: Yahya Staquf: Keputusan Mundur Miftachul Akhyar dari MUI Sudah Final dan Tak Akan Berubah

Ia mendapat 337 suara dan unggul dari pesaingnya Said Aqil Siradj yang memperoleh 210 suara.

“Mas Yahya masih membutuhkan saya, beliau berpikir bahwa masih ada kerja-kerja yang harus saya kerjakan di PBNU, kemudian beliau menjadikan saya salah satu ketua,” papar dia.

Namun Savic mengaku bahwa pengabdian di NU sebenarnya bisa dilakukan di mana saja meski tak tergabung dalam struktur organisasi.

Ia mencontohkan dengan pengabdian berbagai kyai NU yang mendirikan pesantren dan menghidupi ribuan santrinya.

“Mungkin dia bukan pengurus, tapi NU bertahan 90 tahun lebih justru karena kyai kyai seperti ini,” imbuhnya.

Diketahui Savic aktif di PBNU sejak tahun 1996 mengelola tabloid Warta NU, ia juga termasuk salah satu aktivis 98 yang menentang rezim Suharto.

Savic juga merupakan orang divbalik portal media NU Online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com