Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Modifikasi Cuaca Disiapkan Jelang MotoGP, Sandiaga: Waktu Superbike Ada Pawang, tapi Tetap Hujan

Kompas.com - 16/03/2022, 13:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, pemerintah akan menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) agar tidak terjadi cuaca buruk dalam penyelenggaraan Moto GP Mandalika pada akhir pekan ini.

Pasalnya, kata Sandiaga, gelaran World Superbike pada November 2021 lalu tetap diguyur hujan deras meski menurutnya sudah ada pawang hujan.

"Tadi soal hujan, waktu World Superbike itu ada pawang, tapi akhirnya pawangnya menuntut pihak panitia, Pak," kata Sandiaga dalam rapat dengan Komisi X DPR, Rabu (16/3/2022).

Sandiaga melanjutkan, persiapan MotoGP Mandalika sudah mencapai 100 persen, tetapi semua pihak harus tetap berdoa karena persoalan cuaca masih menjadi satu hal yang perlu diantisipasi.

Baca juga: Saat Pawang Hujan Kena Hoaks Gagal Kendalikan Hujan di Sirkuit Mandalika, Tuntut Permintaan Maaf hingga Lapor ke Polisi

Oleh karena itu, Sandiaga berharap TMC yang disiapkan pemerintah dapat mencegah terjadinya hujan deras pada penyelenggaraan Moto GP.

"Memang ini yang terus kita upayakan dengan TMC, pak. Namanya teknologi modifikasi cuaca. Jadi melibatkan BRIN, BMKG dan TNI AU kita harapkan bisa membantu memitigasi situasi," ujar Sandiaga.

Menanggapi Sandiaga, Ketua Komisi X Syaiful Huda mengusulkan agar pemerintah menyiapkan TMC sambil tetap bekerja sama dengan pawang hujan.

"Di-double saja mas, pawang hujan yang biasa, sama yang TMC tadi," kata Huda.

Baca juga: Jelang Moto GP Mandalika, Sandiaga: Hingga 14 Maret, Masih Tersedia 6.492 Kamar untuk Wisatawan

Seperti diketahui, balapan World Superbike 2021 yang digelar di Mandalika pada November 2021 lalu sempat ditunda akibat hujan deras disertai badai yang menyebabkan jarak pandang pebalap nol.

Pawang yang dimaksud Sandiaga bernama Damai Santoso. Ia menuntut dan melapor ke polisi karena dituding tidak kompeten sebab pada saat perhelatan balapan, turun hujan.

Damai mengatakan, dirinya tidak pernah diminta menjadi pawang untuk balapan, tapi hanya pada hari saat Jokowi datang ke sirkuit WSBK Mandalika, 12 November 2021 lalu.

"Saya tidak pernah diminta sebagai pawang hujan oleh penyelenggara balapan, tapi kenapa foto saya ditampilkan seolah-olah saya sebagai pawang saat balap, dan ada kata-kata olokan juga," kata Damai, Selasa (23/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com